Seorang veteran perang Irak tengah diburu polisi Amerika Serikat karena menembak mati mantan istrinya dan lima orang lainnya di Pennsylvania pada Senin malam (15/12).
Bradley William Stone dari Pennsburg membunuh mantan istrinya, mantan ibu mertua, nenek mantan istrinya, mantan ipar bersama istri dan putrinya yang berusia 14 tahun, seperti disampaikan oleh Jaksa Agung Wilayah Risa Vetri Ferman.
Namun pria 35 tahun itu tidak melukai dua putrinya yang tinggal bersama mantan istrinya. Dia mengantarkan kedua gadis itu ke Pennsburg sebelum melarikan diri.
“Kami tidak tahu dia ada di mana. Kami tidak punya catatan kendaraannya. Kami menemukan kendaraan dan ponsel pribadinya, jadi kami tidak punya informasi kemana dia akan pergi,” kata Ferman.
Berdasarkan penyelidikan laporan 911, pembunuhan dilakukan di tiga tempat.
Pertama Stone menembak mantan iparnya bersama istri dan anaknya di Souderton sekitar pukul 3.30 dini hari waktu setempat.
Anak korban lainnya yang berusia 17 tahun lolos dari maut namun harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak.
Sejam kemudian, Stone menuju Lansdale dan menembak mantan ibu mertuanya dan nenek mantan istrinya.
Setengah jam kemudian, polisi menerima panggilan 911 dari rumah mantan istrinya, Nicole, di Lower Salford. Saat polisi tiba, wanita 33 tahun itu sudah tewas.
Veteran Perang Irak
Stone sempat ditugaskan ke Irak selama beberapa bulan pada tahun 2008. Dia berada di satuan marinir AS sampai 2011 sebelum diberhentikan dengan hormat.
Kawan Stone William Schafte kepada koran Morning Call menggambarkan pria itu sebagai teman yang baik dan selalu membantu mereka yang butuh uang.
Sepuluh tahun lalu Stone menjabat sebagai presiden Legiun Amerika William E. Hare Pos 206, seperti disampaikan komandan pos tersebut John Gillmer.
Stone yang bercerai dengan istrinya itu pada 2009 diduga mengenakan pakaian militer saat melakukan pembunuhan.
Penyidik juga belum menemukan motif di balik pembunuhan tersebut. (cnnindonesia.com, 16/12/2014)