HTI Press, Jakarta. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto menyatakan setiap penerapan sistem sekuler pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia.
“Dikuasainya sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, disintegrasi, kriminalitas atau kekerasan di kalangan atau yang menimpa anak dan remaja serta perempuan yang terjadi di mana-mana adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu,” ungkapnya dalam Halqah Islam dan Peradaban (HIP): Refleksi Akhir Tahun 2014 Hizbut Tahrir Indonesia, Kamis (19/12) di Gedung Joang ’45, Jakarta Pusat.
Ditambah dengan kedzaliman yang diderita umat di berbagai negara. “Semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme dan demokrasi yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia,” ungkapnya di hadapan sekitar 250 peserta.
Ismail juga menyatakan bila negeri berpenduduk mayoritas Muslim ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini maka harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu.
“Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah yang gencar diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia,” pungkasnya.[]Joko Prasetyo, Foto: Iwan Setiawan