Pemilu 2009: Perjuangan Politik Atau Perebutan Kekuasaan?

HTI-Press. Ada sesuatu yang agak berbeda pada 24 Januari 2004 di kota Cilegon, sebuah acara perdana yang dilounching oleh HTI Kota Cilegon yaitu Halqah Islam & Peradaban di Restro Bintang Laguna Cilegon. Sebuah acara talk show yang membahas tema-tema sosial & Kemasyarakatan dengan menghadirkan pembicara yang berkompeten dan juga kalangan tokoh Islam.

Acara yang pedana kali ini bertema Pemilu 2009 dengan menghadirkan Dr. H Lili Romli, MA (Pengamat Politik LIPI-Jakarta), Ir. Ali Mustofa( DPD I HTI Banten), Agus Setiawan, SH. (DPW Partai Matahari Bangsa, Banten), dan Ust Haris Abu Ulya (Ketua DPP HTI). Sedangkan sebagai moderator H. Agung HK dari DPD-II HTI Cilegon.

Kegiatan yang rencananya rutin diadakan ini dibuka secara perdana oleh Ketua HTI Cilegon, Ir. Zein Firdaus, MM. Terlihat sejumlah tokoh parpol, praktisi pendidikan, pakar industri, dan tokoh masyarakat sangat antusias menyimak paparan para pembicara.

Pada sesi pertama, Lili Romli menyoroti munculnya parpol yang sangat banyak dilatarbelakangi oleh 3 hal: 1) Tingkat kepercayaan anggota parpol lama banyak yg kecewa sehingga banyak yang membuat parpol baru. 2) Biaya untuk membuat parpol baru sangat murah dan mudah. 3) Ada peluang dan dukungan dari masyarakat.

Sedangkan dari Ali Musthofa berargumen peran parpol diharapkan dapat memiliki kepekaan tentang isu internasional (seperti masalah palestina) tidak hanya nasional. Lebih lanjut masyarakat sudah jenuh dengan suasana pemilu, karena sudah banyak menghadapi pemilu lokal di daerah-daerah dengan Pilkada, tetapi muncul Golput sebagai ’pemenang’ ini dikarenakan sikap parpol yang tak amanah dan konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat yang real.

Sebagai Ketua PMB, Agus Setiawan yang juga anggota TPM, lebih banyak bercerita bahwa PMB bukan pecahan dari parpol lama manapun, hanya berupa ijtihad politik. PMB berisi orang-orang yang militant terhadap islam, berusaha memperjuangkan syariah di parlemen.

Berbeda dengan pembicara sebelumnya, Ustad Harits Abu Ulya lebih menekankan hukum Pemilu yang mubah atau boleh. Lebih menukik lagi menjelaskan definisi Politik dalam islam adalah mengatur urusan umat, dengan kekuasaan sebagai alat. Dan parpol adalah sebagai kendaraan menuju kekuasan. Faktanya saat ini parpol justru hanya sekedar alat untuk memperebutkan kekuasaan. Adanya kecenderungan golput harus daijadikan bahan koreksi utk parpol untuk memperbaiki diri.

Ada sebuah pertanyaan menarik dari sejumlah peserta diantaranya kiprah HTI selama ini, kemudian Ketua DPP HTI ini menjawab dengan lugas bahwa Membangun bangsa serta peradaban islam tidak harus masuk kedalam parlemen, dan HTI memilih berjuang di luar parlemen. Pilihan ini berdasarkan kajian terhadap perjuangan politik dakwah rosul SAW. Lebih dari itu, berpolitik adalah ibadah, sehingga harus sesuai dengan hukum syara’ yang ditetapkan oleh syariat. Berpolitik tidak boleh menghalalkan segala cara, dan mengorbanjan ideologi yang dipegang.

Akhirnya yang menjadi point penting adalah edukasi politik atau pendidikan politik mesti berlangsung secara terus menerus dengan islam sebagai jalan hidup (way of life), sampai masyarakat menyadari pentingnya islam, sehingga nanti dalam mengimplementasikan keinginannya untuk diatur oleh islam maka diperlukan institusi berupa daulah (Negara) yang secara seratus persen mengadopsi syariat Islam tidak seperti sekarang yang menerapkan sekular-kapitalistik. (Humas HTI Cilegon)

4 comments

  1. Wong Fei Hung

    Bebaskan Indonesia dari penjajahan kapitalisme dan liberalisme. Jangan sampai parpol Pemilu ditunggangi kepentingan sekelompok orang saja.

    Pemilu itu mubah, tapi ingat sistem Demokrasi itu haram.

    Selamatkan Indonesia dengan Syariah dan Khilafah.

  2. herri siddik

    Apakah partai2 Islam mampu meraih tampuk kekuasaan,lalu jika berkuasa apakah nanti mampu menerapkan Islam dalam bernegara dan membela kepentingan rakyat, wah nampaknya masih angan2 nih.Tantangan berat bagi partai2 Islam yang ingin tetap komitmen dengan Islam, smoga tidak larut dalam kumbangan sekulerisme dan nasionalisme serta kapitalisme.

  3. Rebut melalui Perjuangan Politik (Dakwah bukan masuk Parlemen/masuk lubang biawak)tegakkan KHILAFAH lalu terapkan SYARIAH secara Menyeluruh. Allahu Akbar…….!!!

  4. Ujung-ujungnya perebutan kekuasan sih…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*