HTI Press, Jakarta. “Kapitalisme dan demokrasi menjadi pokok dari semua problema, sehingga muncul banyak masalah dan menyebabkan kekayaan alam di Indonesia dikuasai oleh asing. Sistem tersebut juga dapat menyeret rakyat ke neraka“, tegas Hari Moekti dalam acara Tabligh Akbar refleksi akhir tahun yang diadakan DPC HTI Tanah Abang di Masjid Baiturrahman, Dr. Saharjo – Jakarta Selatan (Ahad 28/12).
“Mereka (wakil rakyat-red) yang bapak ibu pilih kemarin membuat UU yang melegalkan miras, zina, siapa yang milih ? Apa tidak menyeret ke neraka tuh?”, tambahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, diantaranya dari tokoh masyarakat dan pemuda. Tabligh Akbar tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan oleh Ketua DPC HTI Tanah Abang.
Hari Moekti sebagai narasumber utama dalam acara tersebut, juga menyampaikan bahwa berbagai problema yang menimpa umat di tahun ini mulai dari pelegalan miras, pelegalan perzinahan, konflik pileg, pilpres, hingga ancaman disintegrasi Indonesia, tak ketinggalan pula dengan pemaksaan atribut natal dan tahun baru serta kado di akhir tahun, yaitu kenaikan harga BBM, adalah diantara dampak dari Kebijakan Sistem Sekuler.
Sebelum mengakhiri penyampaian materi, ia menyimpulkan bahwa, “Untuk menyelesaikan seluruh problema diperlukan penerapan Syariah Islam. “Indonesia Milik Allah, kembalikan kepada-Nya. Bagaimana mengembalikannya ? Ya dengan terapkan hukum-Nya”.
Acara diakhiri dengan doa bersama dan tak lupa Hari Moekti mengajak seluruh hadirin untuk meneladani Rasulullah SAW dengan cara berjuang, memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
“Masak cuma dukung aja ? Kata orang Barat, Khilafah itu tegak di tahun 2020, itu mah kelamaan. Kalau para Ulama, Tokoh Masyarakat, memperjuangkannya semua, pasti pertolongan Allah SWT akan segera turun. Saya mantan rocker, mantan setan saja berdakwah, apalagi Ulama dan Tokoh Masyarakat”, pesannya di akhir acara.[]