Al Jazeera memperoleh bocoran laporan yang menunjukkan lebih banyak bukti tentang penggunaan gas klorin dalam perang Suriah.
Al Jazeera telah memperoleh salinan bocor laporan oleh pengawas senjata kimia yang menunukkan bukti lebih lanjut tentang penggunaan senjata kimia di Suriah.
Laporan oleh misi pencari fakta dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), berkaitan dengan penyelidikan penggunaan senjata kimia, termasuk dari helikopter yang menjatuhkan bom barel dengan bahan kimia beracun, menurut para saksi.
Para saksi melaporkan mendengar helikopter sebelum terjadinya serangan.
Editor diplomatik Al Jazeera James Bays, melaporkan dari PBB, yang mengatakan bahwa anggota Dewan Keamanan PBB dari negara Barat menyalahkan pemerintah Suriah atas serangan itu karena hanya mereka yang memiliki helikopter.
Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mentweet bahwa “32 saksi melihat atau mendengar suara helikopter saat serangan bom melanda, 29 serangan bom berbau klorin. Hanya rezim Suriah yang menggunakan helikopter.”
Laporan setebal 117 halaman itu menunjukkan temuan yang paling rinci sampai saat ini mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah, tapi tidak mengatakan kelompok mana yang menggunakannya.
Laporan itu berfokus pada tiga desa Suriah, dua di Idlib dan satu di Hama, di mana dia mengatakan terdapat “tingkat kepastian yang tinggi” atas penggunaan gas klorin terhadap rakyat Suriah.
Temuan ini sama dengan dua laporan sebelumnya oleh misi tersebut.
Upaya untuk menghilangkan program senjata kimia Suriah diluncurkan setelah serangan gas sarin pada tanggal 21 Agustus 2013 yang menewaskan ratusan warga sipil di pinggiran Damaskus, Ghouta. (aljazeera.com, 6/1/2015)