Channel TV Al Jazeera melansir berita bahwa Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menyerukan revolusi agama melawan pemikiran-pemikiran dan nash-nash yang telah disucikan selama berabad-abad. Ia menyatakan, karena hal itu, untuk melawannya menjadi sangat sulit sampai harus memusuhi seluruh dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan acara peringatan “Maulid Nabi Muhammad SAW” di hadapan mereka yang disebut dengan “Ulama Al-Azhar Al-Syarif”. Abdul Fattah Al-Sisi mengatakan, “Sungguh tidak masuk akal bahwa pemikiran yang kita sucikan selama ratusan tahun tengah membuat seluruh umat berada dalam kegelisahan, bahaya, pembunuhan, dan penghancuran.”
Ia juga menambahkan, “Pemikiran ini berarti bahwa 1,6 miliar Muslim akan membunuh seluruh dunia hingga menjadi tujuh miliar saja yang hidup di dunia.”
Bahkan ia mengatakan kepada para ulama Al-Azhar dan tokoh-tokohnya, “Demi Allah, saya benar-benar membutuhkan kalian terkait masalah ini pada hari kiamat di hadapan Allah.”
Ia juga meminta para tokoh agama pendukungnya agar mengkaji ulang nash-nash tersebut dengan pemikiran yang cemerlang.
*** *** ***
Tidak mengherankan bagi orang yang di bulan suci Ramadhan saja tidak segan melakukan pembantaian dan penumpahan darah—hingga darah pun mengalir bagaikan sungai—, Al Sisi membuat pernyataan yang memalukan seperti itu. Bahkan, ia menyerukan revolusi agama terhadap pemikiran-pemikiran dan nash-nash Al-Qur’an. Juga tidak mengherankan bahwa orang yang dibesarkan dalam pelukan kaum kafir penjajah akan menentang Al-Qur’an dan nash-nashnya, serta menyeru para tokoh agama pendukungnya supaya mendukung dan merestui seruannya yang sesat dan menyesatkan.
Dan tidak mengherankan jika pemimpin kudeta militer di Mesir mendistorsi jihad, dan menyebutnya dengan sebutan paling jelek, seperti pembunuhan dan penghancuran seluruh umat manusia dengan mengatakan, “Pemikiran ini berarti bahwa 1,6 miliar Muslim akan membunuh seluruh dunia hingga menjadi tujuah miliar saja yang hidup di dunia.”
Juga, ia dapat membual akan memperoleh pembelaan para ulama Al-Azhar dan para tokohnya, bahwa mereka tidak melawan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw, serta tidak berusaha mengubah keduanya sesuai dengan keinginan Fir’aun saat ini, dan sesuai dengan tuntutan zaman!
Semua ini hanya akan terjadi pada seorang antek murahan yang telah menjual dirinya dengan sangat murah kepada Amerika—dengan mengorbankan Islam yang agung dan syariahnya— demi tuntutan untuk memuaskan tokoh-tokoh Gedung Putih. Sebagaimana ia telah memenjara, membunuh dan menyiksa ribuan kaum Muslim, serta mengeksekusi mati melalui putusan yang dikeluarkan oleh persidangan zalim dan para hakim sewaan.
Tapi yang aneh adalah diamnya para ulama Al-Azhar yang terhormat terhadap seruannya yang batil. Bahkan yang paling mengejutkan, rakyat Mesir yang begitu mencintai agamanya tidak melakukan perlawanan kepadanya, dan rela agamanya dipermainkan, serta tidak menjemput kemuliaan dengan menentang pernyataannya yang tidak tahu malu dan kurang ajar, padahal semuanya begitu jelas seperti siang hari yang sangat cerah hingga tidak lagi perlu interpretasi.
Dengan demikian, kewajiban bagi rakyat Mesir Kinanah adalah mendeklarasikan revolusi Islam terhadap as Sisi, yang menjadi boneka kaum kafir dan antek-anteknya serta memerangi kaum Muslimsiang malam; melawan rezim sekuler yang tidak ada belas kasih pada kaum Muslim, dan menghancurkan tempat-tempat sucinya.
Seharusnya, rakyat Mesir Kinanah berada dalam satu barisan bersama dengan para pejuang kebenaran, setelah tampak borok kebatilan, setelah adanya beragam kelompok, dan adanya pernyataan-pernyataan batil yang disampaikan dengan telanjang tanpa malu dan takut sedikitpun.
Oleh karena itu, memperjuangkan tegaknya Khilafah saat ini menjadi kewajiban terbesar dan terpenting, hingga as Sisi dan para penguasa zalim pengkhianat bisa kembali dari ketersesatannya; kemuliaan umat Islam yang hilang dan kehormatannya yang dirampas dapat dikembalikan; posisi umat Islam di antara bangsa-bangsa yang lain—sebagai sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia—akan terwujud kembali; kebenaran dan keadilan akan tersebar di seluruh dunia; serta risalah yang membawa petunjuk dan kabar gembira akan sampai kepada seluruh umat manusia.
Sungguh, ini benar-benar merupakan jalan satu-satunya bagi semua masalah yang ada. Allah SWT berfirman:
﴿وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ١٥٣﴾
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (TQS. Al-An’am [6] : 153).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 7/1/2015.