Indonesia dalam Ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme

_MG_0598HTI Press, Jakarta – Ribuan peserta acara Daurah Akbar #4 HTI DPD 1 Jakarta, begitu antusias memadati Masid Nurul Iman Kementrian Pertanian Indonesia, Jakarta Selatan, Ahad (11/1). Para peserta yang datang, berasal dari berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya, mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, ulama, dll. Mereka serentak datang berduyun-duyun menghadiri Daurah Akbar #4 tersebut, dengan tema : Indonesia Dalam Ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme.

“Dulu sebelum merdeka, Indonesia pernah mengalami era Imperialisme, penjajahan secara fisik. Dan pada saat ini Indonesia berada dalam ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme”, sambut Tisna As-Sirbuni (Ketua DPD 1 HTI, Jakarta). Kedua paham rusak yang merupakan implementasi dari akidah sekularisme barat ini kini sedang menggerogoti kehidupan umat Islam di berbagai negeri-negerinya.

“Urgensi diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengingatkan umat, sekaligus meneguhkan perjuangan penegakkan Syariah dan Khilafah,” ujarnya.

Sedangkan Rochmat S. Labib selaku Ketua DPP HTI menyampaikan tentang urgensi penerapan Islam secara total dalam seluruh sendi kehidupan, baik untuk muslim secara khusus maupun manusia pada umumnya.

“Islam mengatur seluruh sisi kehidupan manusia, baik terkait dirinya sendiri, hubungan dengan Allah maupun kaitannya dengan interaksi antar sesama manusia”, tegas beliau.

Pemateri lainnya, Haris Islam, menambahkan bahwa akar permasalahan umat Islam saat ini adalah tidak diterapkannya Islam dalam segala aspek kehidupan. Islam diletakkan hanya sebagai sebuah agama yang mengatur ibadah mahdhoh saja. Islam dikebiri dan tidak diterapkan secara total.

Selain mengatur ibadah mahdhoh, Islam juga mengatur sistem ekonomi, politik, sosial, hukum dan kenegaraaan. Oleh karena itu Rochmat S. Labib dan Haris Islam menyeru dan mengingatkan bahwa setiap muslim wajib masuk Islam secara Kaffah (menyeluruh) dan menggunakan Islam untuk menyelesaikan segala macam permasalahan yang menggerogoti umat.

“Kaffah maksudnya adalah mengambil seluruh Syariat Islam, tidak memilih-milih dan menerapkannya secara total”, jelas Rochmat S. Labib.

Beliau menegaskan bahwa, agar seluruh aturan-aturan Islam dapat diterapkan dalam kehidupan manusia maka wajib didirikan Daulah Khilafah Islamiyah. Negara yang mengatur dan mendidik umat, serta melindungi umat dari segala macam ancaman neo Liberalisme dan neo Imperialisme.

Acara ditutup dengan doa yang dipanjatkan oleh Ichsan Salam, berakhir pada pukul 12.00 WIB dan dilanjutkan dengan Sholat Dzuhur berjamaah. [] MI Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*