Long March yang cukup panjang berhasil menarik perhatian masyarakat Kota Bandar Lampung. Royah dan Liwa (bendera hitam dan putih) bertuliskan kalimat tauhid tampak anggun berkibar, serta spanduk bertuliskan “Khilafah Akan Menghentikan Penghinaan Terhadap Nabi” dibentangkan. Tampil sebagai orator DPD I HTI Lampung; Ustadz Ir Dudy Arfian, Ustadz Ahmad Tusi MSi, Ustadz Bustomi Al-Jawi. Pada intinya mereka menyatakan kecamannya terhadap pemerintah Perancis yang membiarkan bahkan mendukung penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Ditegaskan pula bahwa ide kebebasan berpendapat yang menjadi alasan penghinaan Rasulullah SAW adalah omong kosong dan memicu ketegangan antara muslim dan nun muslim.
Humas HTI Lampung Muhammad Hammam Abdullah menjelaskan pada jurnalis yang meliput, “Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW tidak bisa dibenarkan, apapun alasannya. Dan pelakunya secara syar’i (menurut aturan Islam-pen) jika dia muslim harus dihukum mati. Namun bila dirinya nun muslim, juga harus dihukum mati kecuali dia bertaubat dengan masuk Islam”. Hammam menambahkan, adanya penghinaan ini menunjukkan lemahnya kondisi umat Islam. Terbukti dari banyaknya kaum muslimin di seluruh dunia ini ternyata tidak mampu menghentikan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. “Dan penghinaan ini hanya bisa dihentikan dengan adanya khilafah. Khilafah yang akan menjaga Islam dan kehormatan kaum muslimin, termasuk kemuliaan Rasulullah SAW” tegas Hammam.[] MI Lampung/Abu Revoluzia