Kota-kota besar termasuk Islamabad terkena pemadaman setelah terjadi kerusakan saluran transmisi
Pakistan menjadi gelap gulita setelah saluran transmisi listrik utama di bagian selatan negara rusak, yang menambah masalah selain krisis energi yang melumpuhkan negara itu.
Kegagalan listrik pada hari Minggu, salah satu yang terburuk yang pernah dialami di negara itu, telah menyebabkan penyalaan listrik secara bergantian di kota-kota besar di seluruh negeri termasuk ibukota Islamabad.
Pemadaman dimulai ketika saluran transmisi 500 kva, yang mengaliri listrik dari sektor swasta Hubco Power Plant ke jaringan nasional, rusak.
Menteri Negara negara urusan air dan listrik meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengatakan pekerjaan sedang dalam proses untuk memulihkan listrik.
“Sekitar 80 persen negara ini terpengaruh karena rusaknya aliran listrik utama ini, dan akan memakan waktu sekitar delapan jam untuk memulihkan aliran listrik,” kata seorang pejabat kepada AFP.
Selain masalah infrastruktur kronis, sektor energi juga terperangkap pada “lingkaran setan utang” yang diakibatkan oleh efek ganda dari pemerintah yang menetapkan harga listrik yang rendah dan pelanggan yang tidak mampu membayar untuk itu.
Oleh karena itu, negara tidak punya uang, dan tidak mampu membayar perusahaan pembangkit listrik swasta, yang pada gilirannya tidak bisa membayar pemasok minyak dan gas, yang memotong pasokannya.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Nawaz Sharif membatalkan perjalanannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos untuk menangani kelangkaan bensin yang parah di negaranya.
Krisis bahan bakar mulai terjadi minggu lalu ketika Pakistan State Oil terpaksa memangkas impor karena bank menolak untuk memperpanjang lagi kredit ke perusahaan milik pemerintah, yang memasok 80 persen minyak negara itu.
Pemecahan krisis energi Pakistan merupakan janji kampanye utama bagi Sharif dalam kampanye pemilihan umum tahun 2013, dan kekurangan yang terjadi sekarang semakin memberikan tekanan baru pada pemerintahannya. (aljazeera.com, 24/1/2015)