HTI Press, Jakarta. Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib mengumpamakan seperti membersihkan lantai kotor dengan sapu kotor bila mengangkat Kapolri yang tersangka korupsi.
“Tidak terbayang kalau pemimpin mengangkat Kapolri yang juga terlibat kejahatan, seperti membersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor,” ujarnya dalam talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Semua Gara Gara Jokowi?, Rabu (4/2) di Gedung Joang ’45, Jakarta Pusat.
Padahal, menurut Rokhmat, tugas pemimpin negara adalah mengurus (riayah) , semuanya paham, seperti yang sering mereka lontarkan dalam kampanye. “Karena itu tanggangjawab pemimpin dalam memilih pembantunya sangat besar!” tegasnya.
Pemimpin seharusnya melayani masyarakat, sayangnya pemimpin Indonesia justru melayani kepentingan asing dengan menerapkan liberalisme. “Padahal liberalisme ini menjadi pintu imperialisme penjajahan,” pungkasnya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 200 peserta tersebut, nampak hadir pembicara lainnya, yakni: Hatta Taliwang (Direktur Institute Ekonomi Politik Soekarno-Hatta); FX Arief Poyuono (Ketum FSP BUMN); dan Muhammad Ismail Yusanto (Jubir HTI).[]AF/Joy