Aksi Bela Rasulullah SAW di Rantau (Kab. Tapin, Prov. Kalsel)
HTI Press, Rantau – Aksi bela Rasulullah SAW. juga digelar di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Ahad (25/01). Aksi ini merupakan salah satu reaksi terhadap penghinaan majalah Charlie Hebdo, yang memuat karikatur Nabi SAW.
Hampir seratus massa gabungan dari aktivis Hizbut Tahrir Indonesia dan umat Islam ini, mengecam standar ganda yang diterapkan barat. Karena dengan dalih kebebasan ekspresi, mereka berani melakukan kontroversi tersebut, namun di sisi lain, melarang para muslimah di Perancis untuk mengenakan jilbab.
Aksi ini dimulai dari halaman kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten tapin, yang diawali tilawah al-Qur’an oleh anggota HTI setempat, Supriyanto.
Dengan diiringi pekikan takbir, sholawat dan orasi, massa terus bergerak, sambil dikawal Kepolisian Resort Tapin, untuk mengelilingi Lapangan Dwi Warna Rantau, menuju Jalan Brigjen H. Hasan Basry, kemudian mengarah ke Simpang Empat KM 0 (depan rumah dinas Bupati Tapin).
Setibanya di lokasi terakhir, acara inti pun dimulai, yang diawali orasi pertama oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Tapin, Hasbi Nuryadin. Ia menegaskan, sudah sewajarnya kaum muslimin yang beriman, untuk marah dan sakit hati, atas penghinaan terhadap orang yang paling mulia di muka bumi, yakni Nabi Muhammad SAW.
“mari semuanya, kita tinggalkan sistem busuk demokrasi dan kapitalisme ini, karena terbukti membebaskan penghinaan terhadap manusia yang paling kita cintai. Sudah saatnya semuanya diganti dengan Islam, karena hanya dengan Sistem itulah Nabi dan agama ini dimuliakan.” Teriak Hasbi berapi-api di hadapan hampir seratus massa.
Sementara itu, anggota HTI daerah Tapin, Zainuri, juga mengkritisi diamnya penguasa negeri kaum muslimin, atas penghinaan ini. Untuk itu ia tegaskan kembali, bahwa satu-satunya jalan keluar dari permasalahan ini, adalah dengan diterapkannya daulah Khilafah.
Sedangkan yang terakhir, diisi dengan pembacaan press release Jubir HTI, oleh Syamsul Ali, yang kemudian diakhiri pembacaan do’a oleh Muhammad Sumagi.[]MI HTI Rantau