Hari Rabu (11 Februari 2015) sejumlah warga Palestina di Gaza memprotes pembunuhan dua warga Palestina dan seorang warga Suriah di North Carolina, AS, hari Selasa.
Para demonstran berdiri di luar kantor PBB di Kota Gaza sambil memegang spanduk yang berbunyi: “Apakah Anda tahu mengapa mereka dibunuh? Jawabannya adalah: Karena mereka adalah Muslim” dan “Di mana PBB ketika kejahatan rasis ini terjadi?”
Saed Al-Hatom, perwakilan kelompok Islam yang mengorganisir acara itu, meminta pihak berwenang AS untuk menghukum pelaku “kejahatan teroris ini dan bekerja mencegah meningkatnya tindakan rasial terhadap umat Islam”.
Dia menuntut lembaga-lembaga HAM internasional menunjukkan rasa tanggung jawab mereka dan mengambil tindakan segera untuk menghentikan apa yang disebut sebagai kejahatan sistematis yang serius terhadap hak-hak rakyat Palestina dan Muslim.
Dia juga meminta serikat-serikat mahasiswa global “untuk menunjukkan dan mengklarifikasi posisi mereka tentang apa yang terjadi dan tidak tetap diam tentang pembunuhan itu.”
Al-Hatom mengimbau kedutaan-kedutaan dan masyarakat Palestina “di seluruh dunia untuk memberikan perlindungan bagi para mahasiswa Palestina di luar negeri.”
Pada hari Selasa, Deah Shaddy Barakat 23 tahun, istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, 21 tahun, dan adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun, ditembak mati di rumah mereka di North Carolina. Seorang pria berusia 46 tahun, disebut oleh polisi bernama Craig Stephen Hicks, telah ditangkap karena dicurigai sebagai pelaku tiga pembunuhan tingkat pertama itu.
Banyak curahan kemarahan di media sosial karena kurangnya liputan media utama atas tragedi itu. (middleeastmonitor.com, 12/2/2015)