HTI Press, Pangkalpinang. Sebagai wujud kepedulian terhadap masalah besar kenakalan remaja saat ini, Lembaga Dakwah Sekolah Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (LDS HTI Babel) menggelar Moslem Youth Movement (MY Movement) 2015 (14/2) bertempat di Masjid Al-Furqon Bukit Baru Pangkalpinang. Perhelatan akbar pelajar ini juga dilaksanakan di 43 kota seluruh Indonesia. Acara berlangsung pada pukul 08.00-12.00 WIB dengan menghadirkan ratusan pelajar dari berbagai SMP, SMA-SMK di Pangkalpinang dan sekitarnya.
Event ini dikemas dalam rangkaian acara berupa training, talkshow, pemutaran sinema dan teaterikal yang menghadirkan para pembicara dari berbagai kalangan, diantaranya Wahyudin, M.Pd. (Kabag Dikmenti Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), Kamiludin, MM., Kepala SMAN 1 Pangkalpinang, Irwansyah, MM., Kepala SMAN 2 Pangkalpinag, serta para aktivis LDS HTI Babel.
Mengangkat tema “Kamilah Pemimpin Masa Depan”, acara ini diharapkan mampu memberikan gambaran generasi muda yang sejati. Di tengah-tengah kasus kerusakan moral pemuda yang terjadi di Bangka Belitung, acara ini layak dijadikan rujukan untuk memikirkan solusi permasalahan tersebut.
Dalam Talkshow “Mewujudkan Generasi Muda sebagai Pemimpin Masa Depan”, Irwansyah, MM., Kepala SMA Negeri 2 Pangkalpinang menyampaikan pola pendidikan yang tidak sinkron dalam tiga elemen pembentuk kepribadian pemuda –keluarga, sekolah, masyarakat- menjadi akar masalah dari kerusakan moral remaja.
“Katakan saja misalnya ketika anak dididik dengan baik dalam keluarga dan sekolah, namun ketika di masyarakat bertemu dengan hal yang penuh dinamika, bahkan lingkungan yang buruk, maka anak pasti akan terbentuk menjadi pribadi yang berkarakter buruk. Paradigma yang berkembang di masyarakat secara otomatis akan membentuk karakter tersebut”, jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, perilaku yang mengidolakan ide-ide asing juga turut menjadi penyebab rusaknya pemuda. ”Kebanyakan generasi muda sekarang sudah keracunan ideologi. Bangga dengan ide asing, bahkan hal itu telah menjadi ideologi baru”, ungkapnya kembali.
Keadaan yang berbeda akan terjadi jika solusi Islam diterapkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dalam paparannya, Fajri, S.Pd.I., Ketua LDS HTI Babel mengungkapkan kejelasan tujuan pendidikan di dalam Islam. Islam adalah ideologi yang membangun dan menghasilkan kebaikan.
“Sistem pendidikan Islam tidak mengenal dikotomi, namun integral. Islam mampu mencetak pemuda berkepribadian Islam, cakap bertakwa dan cakap teknologi”, tandasnya.
Karenanya, dengan Islam, generasi muda yang dihasilkan adalah pemuda yang hebat serta sukses dunia dan akhirat. Pemuda yang mampu membuat pilihan yang tepat dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Pada akhir acara, tak kurang 200 pelajar menyatakan siap melakukan perubahan sekaligus menjadi agen perubahan yang siap memimpin masa depan yang lebih baik. Hal ini termasuk di dalam Ikrar Siswa pada MY Movement Babel, yang berbunyi:
“Kami, Remaja Muslim Indonesia, bertekad:
- Menjadi Muslim sejati yang giat menuntut ilmu, belajar sepanjang hayat.
- Menjadi Muslim sejati yang berbakti kepada kedua orang tua, membahagian mereka dan membuat mereka bangga.
- Menjadi Muslim sejati yang selalu semangat untuk terus mengkaji Islam, mengamalkan dan memperjuangkannya dalam kehidupan.
- Menjadi Muslim sejati yang bersungguh-sungguh dalam memperjungkan tegaknya Syariah dan Khilafah.
Ya Allah, saksikanlah kami. Ya Allah, inilah kami, pemimpin masa depan yang hari ini siap untuk berubah dan menginspirasi perubahan!
This is my Movement! Allaahu Akbar! Allahu Akbar! Juga sekaligus Teriakan Siswa Menggema Di Masjid Alfurqon Pangkalpinang dengan Suara Takbir! Allahuakbar Bergemuruh Seusai acara [SN/zy01)