Sekitar 1000 Pelajar Banjiri MY Movement Kota Baubau

MY MOvement baubau (9)HTI Press, Baubau. Sekitar seribu pelajar se-Buton Raya begitu antusias mengikuti kegiatan Muslim Youth (MY) Movement yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Baubau, Ahad (15/2) kemarin. Kegiatan dengan tajuk “Kamilah Pemimpin Masa Depan” itu digelar di Gedung Maedani Betoambari mulai pukul 08 hingga 11.30 Wita.

Ketua LDS HTI Kota Baubau, La ode Syawal, dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan merupakan bentuk kepedulian LDS HTI Baubau terhadap fenomena pergaulan remaja saat ini yang sudah jauh dari ajaran-ajaran Islam.

Dia berharap, setelah kegiatan itu para remaja tidak lagi terseret dalam pergaulan bebas. “Semoga para pelajar pascaselesai mengikuti kegiatan ini tidak terseret arus pergaulan bebas seperti saat ini dan memilih jalan yang benar, yakni belajar Islam secarah kafah,” harapnya.

Antusiasme dan semangat para pelajar terlihat, ketika duet MC, Dika Rama dan Asmar naik ke atas panggung dan menyemangati para pelajar. Selanjutnya Ali Akbar, membakar semangat para pelajar dalam mempresentasekan materinya melalui slide yang berjudul Life is Choice.

Dalam presentasenya, Ali – sapaan akrab Ali Akbar- , mengungkapkan fenomena pergaulan bebas remaja saat ini sudah di luar batas kewajaran dan menyimpang dari Syariat Islam.

“Semua pergaulan yang dilakukan tersebut merupakan pilihan dari para remaja yang mengakibatkan hamil di luar nikah, aborsi, dan ini tentunya membuat malu orang tua kita. Hal ini dilakukan merupakan pilihan dari para pemuda dan remaja itu sendiri bukan paksaan,” tuturnya.

Selanjutnya, memasuki Talkshow yang dipandu oleh Izan Ihwan, dengan menampilkan tiga pembicara hebat, yakni Rahmat Mualim (perwakilan siswa berprestasi), Jamil Ade SPd (perwakilan guru), dan Hamzah Abu Fatih (perwakilan orang tua siswa).

Dari hasil diskusi sekitar 60 menit tersebut, Rahmat Mualim mengungkapkan kunci kesuksesannya selama ini ialah melalui DUIT (doa, usaha, ikhlas, tawakal) dan halqo (belajar Islam secara kaaffah).

Kemudian Jamil Ade dan Hamzah mengungkapkan, bentuk kepedulianya terhadap para pemuda dan pelajar saat ini, dimana para pemuda dan pelajar enggan mempelajari Islam untuk dijadikan landasan mereka dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari.

“Kebanyakan orang tua kini bangga jika anaknya mendapatkan prestasi akademik yang baik, sebaliknya untuk belajar Islam itu bukan menjadi prioritas. Seharusnya yang lebih menjadi prioritas orang tua kepada anaknya ialah jika anaknya mau belajar Islam dan mengamalkannya. Mengejar prestasi akademik juga bukan berarti tidak penting, kedua-duanya harus berjalan seimbang antara prestasi dunia dan akhirat,” ujar Hamzah.

Selanjutnya, pembicara kedua Sadam Raya menyatakan untuk menjadi orang sukses adalah Bunga Dakwah (buku, ngaji, dan dakwah). Dijelaskan, Buku sebagai perlambang pretasi. Sedangkan Ngaji berlambang bahwa generasi Islam harus paham Islam. Sementara dakwah menyampaikan Islam di tengah-tengah ummat.

Dengan begitu, kata dia, pemuda Islam pasti berprestasi. “Maka pemuda Islam itu harus berprestasi. Dalam hal apapun itu, selama kebaikan kita harus menunjukkan bahwa pemuda Islam itu hebat dan luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, orang-orang sukses dan hebat lebih awal muncul dari genarasi muslim kemudian barat mengikut. Dia mencontohkan Ibnu Sina (pakar kedokteran), Abu Qasim Al-Zahrawi (ahli bedah), dan Ibnu Al-Haytham (ahli optik).

Ilmu tokoh-tokoh Islam itu saat ini justru diambil oleh orang barat. “Karena itu kita tidak perlu mencontoh orang barat, tetapi contohlan para tokoh-tokoh muslim. Kita harus bangga dengan Islam,” tuturnya.

Di akhir-akhir kegiatan kemudian para pelajar tersebut berikrar untuk menjadi pemimpin masa depan dan siap berubah dan menginspirasi perubahan.

Amatan koran ini, dari awal hingga berakhirnya kegiatan para pelajar begitu antusias dan tidak beranjak dari tempat mereka.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*