Republik Desak Obama Buka Kedok Perang Lawan Teroris

global war on terrorismPartai Republik desak Presiden Obama untuk membuka kedok perang melawan teroris dengan menyebut secara langsung perang yang sebenarnya yakni: melawan Islam. Karena tidak segera menyebut demikian, Presiden Obama mendapat kritik pedas dari sesama rekannya di Partai Republik.

“Kami berada dalam perang agama dengan kelompok Islam radikal,” Lindsey Graham baru-baru ini mengatakan kepada Fox News.

“Ketika saya mendengar Presiden Amerika Serikat dan juru bicara utamanya tidak mau mengakui bahwa kita berada dalam perang agama, hal ini benar-benar mengganggu saya.” Rudy Giuliani setuju, “jika kita tidak bisa menggunakan kata-kata terorisme Islam radikal, maka kita tidak bisa menyingkirkan mereka.”

Demikian pula Ted Cruz. Di Iowa Freedom Summit pada bulan Januari dia menyatakan bahwa, “Anda tidak bisa melawan dan memenangkan perang melawan terorisme Islam radikal jika Anda tidak mau mengatakan kata-kata terorisme Islam radikal.”

Menurut aktivis Hizbut Tahrir Abdul Majeed sikap Partai Republik memaksa Obama membuka topeng dalam rangka meraih suara pada pemilu 2016 karena kebencian publik Amerika terhadap Islam meningkat.

Ia pun merujuk Zogby Arab-American Institute, yang telah melakukan jajak pendapat rakyat Amerika mengenai pandangan mereka tentang kelompok-kelompok agama dan etnis sejak tahun 1990-an.

Berdasarkan jajak pendapat tersebut, orang Amerika yang tidak suka orang Arab dan kaum Muslim naik pesat setelah Peristiwa 11/9 dan sejak itu angkanya hampir tidak beranjak. Peringkat yang tidak menguntungkan bagi umat Islam telah menurun dari puncaknya sebesar 55 persen pada tahun 2010 menjadi 45 persen pada bulan Juli, tetapi pada saat yang sama, peringkat yang menguntungkan telah jatuh, dari 41 persen pada 2012 menjadi 27 persen pada tahun 2014.

“Partai Republik ingin mengeraskan pandangan mereka terhadap Islam dalam upaya untuk memenangkan konstituen dari partai non-Republik yang meyakini bahwa Obama dan Partai Demokrat gagal dalam perangnya melawan Islam,” ujar Abdul Majeed kepada Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir baru baru ini.

Maka, saran Abdul Majeed, dunia Muslim perlu mempersiapkan secara memadai untuk menghadapi peperangan ini dengan mendirikan Negara Islam sejati yang mampu menyatukan dan membela umat Islam dari musuh-musuhnya. “Tanggung jawab berada pada umat Islam untuk mendirikan Khilafah Rasyidah untuk mengusir campur tangan Barat di negeri-negeri Islam,” pungkasnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*