Demokrasi Merusak Remaja

HIP 14 Cilegon (22)HTI Press, Cilegon.  Kondisi generasi penerus saat ini menjadi sorotan publik yang cukup ramai dibicarakan oleh khalayak. Terlebih saat bulan Februari yang dianggap sebagai bulannya anak-anak remaja. Begitu pula dalam sebuah acara talkshow yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Cilegon. Mengangkat topik tentang remaja, yaitu “Demokrasi Merusak Remaja, Yuk Move On”.

Salah seorang pembicara yaitu Ahmad Nasrullah, mengatakan bahwa remaja saat ini kondisinya sedang terpuruk. Remaja sakit akibat tidak memahami Islam secara komprehensif.

“Remaja saat ini sedang sakit. Mereka terpuruk. Banyak remaja yang terkurung dalam paham-paham yang tidak sesuai dengan Islam, salah satunya adalah paham demokrasi”, kata Kang Anas, sapaan akrabnya.

Lanjut guru SMK di Cilegon ini, jika diperhatikan di lingkungan sekitar banyak sekali remaja yang melakukan perbuatan yang jauh dari Islam, contohnya tawuran, narkoba, kriminalitas, pacaran, bahkan sampai pada perzinaan.

Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh demokrasi terhadap remaja disebabkan karena demokrasi merupakan sistem yang beraqidah sekuler. Dimana aqidah sekuler ini memisahkan adanya peran agama dalam kehidupan. Sehingga dalam kehidupan tidak diatur oleh agama, dengan kata lain aturan kehidupan manusia dalam sistem demokrasi tidak diatur berdasarkan aturan Islam.

Inilah kenapa demokrasi menjadi penyebab rusaknya remaja. Aturan hidup manusia tidak diatur oleh Islam. “Islam adalah agama yang memanusiakan manusia, tidak peduli agamanya apa. Islam sesuai dengan fitrah manusia, sehingga aturan-aturan di dalamnya merupakan aturan yang paling benar untuk diterapkan”, tegasnya.

“Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum yang artinya telah nyata kerusakan di muka bumi akibat ulah tangan-tangan manusia”, lanjut beliau.

Maka dari itu, sebagai seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, setiap muslim wajib menerapkan dan menjalankan syariat Islam. Bukan demokrasi, ataupun sistem-sistem lainnya yang bertentangan dengan Islam. Setiap aturan hidup di dunia ini harus diatur oleh Islam dalam seluruh aspek, baik itu pada aspek pergaulan, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.

Hadir juga sebagai narasumber yaitu Ketua OSIS SMK Fatahillah dan Ketua OSIS SMA Cinangka. Mereka menyerukan kepada remaja untuk membina diri sekaligus bersama-sama berprestasi. “Pelajar saat ini adalah pemimpin masa depan. Saat ini mari kita membina diri, berprestasi, sekaligus berdakwah,” tutur Rijal. []deni/mi banten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*