REZIM otoriter Mesir kembali menunjukkan wajah aslinya sebagai antek Amerika. Bukannya membela Islam dan kaum Muslim, rezim bengis Mesir justru menangkapi para pemrotes anti Amerika. Sebagaimana diberitakan oleh Aswat Masriya (28/2), sebuah pengadilan di Kairo pada hari Sabtu menghukum 168 terdakwa dua tahun penjara hanya karena ikut ambil bagian dalam protes terhadap film anti-Islam pada bulan September 2012.
Para terdakwa didakwa melakukan tindakan “premanisme”, mengancam menggunakan kekerasan, menentang otoritas keamanan, merusak harta benda milik umum dan swasta, memiliki senjata dan menyerang secara fisik pegawai negeri.
Protes itu meletus di luar Kedutaan Besar Amerika di Kairo pada bulan September 2012, sebagai reaksi terhadap film Innocence of Muslims yang diproduksi di Amerika Serikat yang menghina Nabi Muhammad saw. Film itu sendiri telah memicu protes anti-Amerika di beberapa negara Islam.
Tindakan otoriter rezim Mesir membuktikan untuk ke sekian kalinya, bahwa kebebasan dan demokrasi di Mesir—sama dengan di negeri-negeri Muslim lainnya—hanyalah untuk kepentingan rezim berkuasa dan tuannya, yakni Barat dan Amerika Serikat. Bahkan di Barat sendiri, kebebasan dan demokrasi adalah dusta jika menyangkut kepentingan Islam dan kaum Muslim. Mereka bebas menghina Islam dan kaum Muslim. Sebaliknya, mereka menghalang-halangi kebebasan kaum Muslim untuk menjalankan keyakinan dan hukum agamanya. Larangan atas jilbab hanyalah secuil bukti betapa Barat dengan kebebasan dan demokrasinya hanyalah pembual. []