Paksa Imam Menari, Cina Menghinakan Diri Sendiri

imam uighur menariTindakan Cina yang memaksa para imam di Xinjiang (Turkistan Timur) berjalan di tempat-tempat umum sambil menari dan bersumpah tidak akan mengajarkan agama pada anak anak dan menyatakan shalat adalah penyakit jiwa, menurut Direktur Kantor Media Pusat (CMO) Hizbut Tahrir Osman Bakhach, adalah tindakan yang sangat memalukan; juga menunjukkan tingkat kemunduran metode yang dicapai oleh pemerintahanya.

“Dengan ini pemerintah Cina telah menghinakan dirinya sendiri!” tegas Osman seperti diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Selasa (3/3).

Menurut Osman, tindakan represif tersebut menunjukkan bahwa Cina tidak memiliki senjata pemikiran yang meyakinkan untuk menghadapi pemikiran-pemikiran lain. Akibatnya, mereka sama sekali tidak pernah menggunakan strategi diskusi publik untuk menghadapi setiap pemikiran dan berbagai isu.

“Sungguh, tindakan ini akan menciptakan keretakan di masyarakat, dan membuat setiap orang merasa menderita dan tertekan hingga tidak berani mengungkapkan secara terbuka tentang ketakutannya, dan yang paling penting adalah akan menjauhkan masyarakat dari mengungkapkan keyakinannya,” beber Osman.

Menurutnya, para imam dan guru, adalah orang yang menjadi rujukan dan dihormati oleh masyarakat, namun mereka dibungkam atau dihina dengan harapan mereka meninggalkan keyakinannya. Dalam hal ini, pemerintah hanya berhasil menjaga perasaan takut dan tertekan yang terkunci di dalam jiwa manusia, yang membuat vakum di masyarakat.

“Sungguh, tindakan pemerintah yang menyebarkan ketakutan, tidak akan pernah berhasil memaksa kaum Muslim untuk meninggalkan agamanya, justru sebaliknya, bahwa hal itu semakin menegaskan kepada kaum Muslim akan kebutuhan mendesak untuk menerapkan Islam dalam semua aspek kehidupan melalui Khilafah Rasyidah ala minhājin nubuwah (yang sesuai metode kenabian),” pungkas Osman.[]Riza Aulia/Joy

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*