HTI Press, Karawang. Pada hari Ahad (8/3) HTI PURWASUKA bersama umat mengadakan Teleconference Daurah Akbar yang berada pada tiga tempat yakni di Karawang,Purwakarta,dan Subang.Pada Daurah Akbar kali ini menghadirkan Ulama, Tokoh Masyarakat, Pengurus DKM dari berbagai daerah di PURWASUKA. Alhamdulillah antusiasme dari peserta luar biasa,terbukti dari peserta yang diundang terutama para Tokoh Masyarakat dan Ulama mereka bisa menyempatkan dirinya untuk menghadiri acara ini.
Sebagaimana kita telah ketahui bersama Indonesia adalah negeri yang dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Semua kekayaan alam ada di negeri ini mulai emas,tembaga,minyak bumi dan gas semua ada di negeri ini, belum lagi apa yang ada di darat maupun di lautan. Namun sungguh ironis,negeri yang telah merdeka selama 70 tahun namun selama itu pula rakyatnya dalam kondisi terpuruk. Berbagi kasus terus melanda negeri ini seperti : korupsi, kemiskinan, kejahatan dan berbagai keterpurukan ada di negeri ini. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya negeri ini telah gagal.
Tema besar yang diangkat dalam Daurah Akbar kali ini adalah “Indonesia dalam ancaman neo imperialisme dan neoliberalisme ”sebagaimana yang disampaikan oleh ust. Abu Fatih. Beliau memaparkan bahwasanya Indonesia adalah negeri yang telah lama merdeka namun negeri yang di karuniai kekayaan alam yang luar biasa ini telah gagal dalam mewujudkan kesejahteraan, alih-alih menyejahterakan rakyat,negara justru telah berani memalak rakyat melalui pajak BPJS dll.
Acara live di Karawang di sampaikan oleh Ust. Syamsyudin Ramadahan beliau menyampaikan wajibnya penegakan khilafah sebagai solusi atas berbagai macam permasalahan yang melanda umat Islam khususnya di Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa metode dalam menegakkan khilafah harus mencontoh kepada Rosul yakni ;pertama melalui tahap pembinaan,kedua melalui tahap pengkaderan dan yang ketiga adalah meminta dukungan kepada ahlul quwah.
Disela-sela acara Daurah peserta di suguhkan dengan acara Live sehingga peserta dari Karawang bisa berkomunikasi langsung dengan pembicara yang ada di Subang (Ust.HM Khair Hari Moekti) maupun Purwakarta (Ust.Abu Hanifah) begitu juga sebaliknya.
Mengingat begitu besar peran Ulama di tengah-tengah umat,maka sudah seharusnya para ulamalah yang menyurakan pentingnya penegakan syariah Khilafah kepada seluruh umat termasuk masyarakat yang ada di pedesaan-pedesaan sehingga percepatan pemahaman ini akan mendorong masyarakat untuk berjuang bersama-sama hizbut tahrir mendirikan Daulah Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian.[]MI HTI Karawang