Daurah Akbar HTI Jakarta: Indonesia dalam Ancaman Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme

Peserta2HTI Press, Jakarta. Indonesia dalam ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme. Tema besar tersebut kembali diangkat oleh Hizbut Tahrir Indonesia DPD 1 Jakarta untuk membangunkan rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta dan sekitarnya dari “tidur lelapnya”. Degradasi moral, kemiskinan meningkat, privatisasi sektor strategis serta kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya yang tidak pro rakyat adalah indikator nyata yang semestinya cukup untuk mengusik dan membuka mata rakyat Indonesia.

Dalam sambutannya Tisna Asy-Syirbuni (Ketua DPD 1 HTI Jakarta) menyampaikan bahwa ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme adalah ancaman yang benar-benar nyata dirasakan oleh masyarakat. Naiknya harga berbagai kebutuhan pokok dan minimnya peran negara untuk melindungi rakyat adalah bukti nyata bahwa ideleogi sesat dan menyesatkan tersebut tengah menancapkan taringnya di Indonesia. “Neo-Imperialisme adalah penjajahan gaya baru, yang secara tidak langsung menindas secara fisik, namun menyasar sektor ekonomi”, ujarnya.

Farid Wadjdi (DPP HTI) menjelaskan bahwa liberalisasi migas melalui UU No. 22 tahun 2001 adalah agenda asing dan membuka jalan bagi Neo-Liberalisme untuk bercokol di Indonesia, dimana “buah” dari Neo-Liberalisme tersebut adalah Neo-Imperialisme. Ia juga menyampaikan bahwa para pemimpin dengan berbagai karakternya telah memimpin Indonesia, namun keadaan tidak semakin membaik justru malah makin terpuruk. “Malapetaka yang terjadi di negeri Islam disebabkan karena 2 hal yaitu penguasa negeri Islam adalah boneka/antek penjajah dan negeri Islam tidak menerapkan hukum Allah”, jelasnya.

Oleh karena itu solusi satu-satunya untuk menangkal ancaman Neo-Liberalisme dan Neo-Imperialisme adalah dengan menerapkan Sistem Islam secara menyeluruh di Indonesia. Farid Wadjdi menerangkan bahwa perubahan yang baik tidak akan pernah terjadi selama berpaling dari Syariah. “Solusinya hanyalah kembali kepada Islam”, pungkasnya.

Acara Dauroh Akbar #5 yang diselenggarakan rutin 2 bulanan oleh DPD 1 HTI Jakarta ini dilaksanakan di Masjid Nurul Iman Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ahad (15/3). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai kalangan di sekitaran Jakarta.

Disela – sela acara, menampilkan juga Testimoni dari berbagai kalangan yang telah menerima dakwah HTI dan turut memperjuangkan Syariah & Khilafah saat ini. Antara lain dari kalangan yang berprofesi sebagai Buruh Bangunan (Gatot Eko), dari Pengusaha Kuliner (Yuliansyah) dan dari perwakilan Ulama, Pimpinan LPI Al Ikhlas Gunung Sindur (KH Muhammad Sholeh).

Pemateri terakhir adalah Irwan Saefullah (DPP HTI). Dalam kesempatannya ia mengajak para hadirin untuk mengkaji Islam bersama Hizbut Tahrir. Beliau menyeru para peserta untuk berjamaah memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah, serta berdakwah kepada masyarakat bahwa solusi tuntas problematika umat hanyalah Syariah dan Khilafah. Islam adalah rahmatan lil’alamin bukan hanya rahmatan lil muslimin.

Acara ditutup dengan do’a yang dipanjatkan oleh Ustadz Saefudin Zuhri dan berakhir pada pukul 11.50 WIB. Sebelum meninggalkan tempat acara, para peserta melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah. []MI HTI Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*