Cara Yahudi Menjaga Keyakinannya Di Indonesia

Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, sebuah negara yang jumlah penduduknya mayoritas beragama Islam. Namun, menurut berbagai informasi perlahan-lahan mulai dibuka hubungan tidak resmi antara Israel – Indonesia. Dan, menurut berbagai sumber telah berlangsung saling kunjungan antara sejumlah diplomat tingkat tinggi ke Jerusalem dan Jakarta.

Kunjungan itu berawal, ketika tahun 2006, dan ini merupakan kunjungan pertama ke negara muslim, Wakil Direktur Jendral untuk Asia dan Pasific, Departemen Luar Negeri Israel, Amos Nadai, serta Duta Besar Israel di Bangkok, Yael Ruinstein, tiba di Jakarta, menghadiri sebuah konvensi Komisi Sosial dan Ekonomi untuk Asia dan Pasific.

Kontak diplomatic dan organisasi sosial antara Jerusalem – Jakarta terus berlangsung. Di tahun 2007, Duta Besar Israel untuk PBB, Dan Gillerman, melakukan pertemuan dengan seorang Duta Besar, Rezlan Ishar Jenie. Tahun 2008, delapan wartawan melakukan kunjungan yang bersejarah ke Israel, dan bergabung dengan Australian Israel and Jewish Affairs Committee (AIJAC) dan American Jews Committee (AJC). Mereka membentuk sebuah jaringan dan kerjasama dibidang informasi antara AIJAC, AJC dan para wartawan Indonesia.

Sejumlah ormas Islam pernah berkunjung ke Israel, seperti Markus Sudibjo, Habib Chirzin dari Muhammadiyah. Abdurrahman Wahid, beberapa kali berkunjung ke Israel. Abdurrahman Wahid, juga menjadi salah satu pengurus Yayasan Simon Peres. Ketika, belum lama ini berkunjung ke Amerika, tokoh NU, yang kerap di panggil Gus Dur melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh Yahudi dan Rabbi, dan di jamu di sebuah rumah makan, yang khas miliki orang Yahudi di California. Dan, Gus mendapatkan sebuah medali (penghargaan) atas jasa-jasanya mengembangkan kehidupan pluralisme di Indonesia. Memang tidak banyak Yahudi di Indonesia dan di Jakarta.Tapi, pengaruhnya kian terasa di Indonesia.

Menurut berbagai sumber yang ada, jumlah orang Yahudi di Jakarta, tak lebih dari 10 orang. Dan, selebihnya mereka berada di Manado. Umumnya, mereka ekspatriat, yang berasal dari Amerika, Eropa dan Israel. Orang-orang Yahudi yang asli berasal dari Nederland (Belanda). Yaakov Baruch, seorang Yahudi, yang sudah ada di Indonesia, menyampaikan : “Dengan kedatangan Ny.Ellise, di Kedutaan Amerika, kami mempunyai pemimpin baru di Jakarta”, ucapnya.

Mereka untuk tetap menjaga keyakinannya dan mendalami kitab Taorah mererka memiliki copy, dan mereka melakukan komunikasi melalui email. Sekarang orang-orang Yahudi (Israel) yang melakukan kunjungan ke Jakarta, sebagian mereka mempunyai kepentingan dagang (bisnis), dan sebagian lainnya berlibur, dan ada juga yang mereka melakukan penelitian guna mengumpulkan data tentang Indonesia.

Nampaknya, para Yahudi yang ada di Indonesia, mereka mengelola kegiatan dan hubungan dengan komunitas Yahudi di seluruh dunia, melalui Kedutaan Amerika dan klub Masyarakat Amerika di Jakarta. Di sini mereka bertemu, bertukar pikiran, dan merekatkan hubungan diantara mereka. (eramuslim, 04/02/03).

8 comments

  1. Mas yanto@cikarang

    Apapun masalahnya, KHILAFAH SOLUSINYA

  2. orang-orang Yahudi akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. INGAT di dalam Al-Quran Allah swt telah menjelaskan bahwa orang-orang yang keras permusuhannya terhadap kaum muslimin adalah orang2 yahudi dan musyrik. so, tunggu apalagi ayo kita berjuang terus berdakwah ajak saudara-saudara kita berjuang bersama kita memperjuangkan kemuliaan ISLAM.

  3. makar orang kafir pasti akan tumbang. ayo berjuang tegakkan syariah yang kaffah dan Daulah KHILAFAH ISLAMIYAH.

  4. YAHUDI DI INDONESIA ? KAPITALISME BIANGNYA !
    ISLAM SOLUSINYA : AQIDAH, SYARI’AH WAL KHILAAFAH

  5. Si Pahit Lidah

    Waspada selalu terhadap bangsa Anjing dan Monyet. mereka mulai bertingkah dinegeri Indonesia ini. rapatkan barisan, eratkan ukhuwah Islamiyah tegakkan panji-panji Islam. demi tegaknya daulah khilafah Islam untuk menggapai ridha Illahi Rabbi.

  6. Abdurrohim Wahid

    Pantas, di Indonesia ada JIL dan lain-lain, biangnya sudah masuk sini rupanya..

    Perang melawan Yahudi akan senantiasa berlanjut. (QS. al-Baqarah 120 dan 109, Ali-Imran: 118).
    Sehingga Allah akan menolong ummat Islam, bila mereka memenuhi persyaratan untuk ditolong.

    “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. “
    (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)

  7. Ass.
    Soal hub Israel dg INA, di atas kertas memang tdk (blm) ada hub diplomatik, tp tahun 2008 sy melihat satu program di Metro Tv yg membeberkan kerjasama pembelian pesawat militer bekas dari Israel oleh TNI AU. Ini terjadi di masa soeharto dan disebut sbg ‘keberhasilan’ intelejen, sbb intel INA berhasil mengelabui masy dg menutupi kerjasama ini. Intel perlu turun tangan sbb kerjasama ini ‘terlarang’ – Everyone know Israel is Common Enemy in the word especially in moslem word. Saat itu INA merasa perlu menambah armada tempur tp budget tdk cukup membeli yg baru, pilihan jatuh ke Israel yg menawarkan harga terjangkau. Hebatnya ‘penipuan’ tsb didukung penuh oleh AS. Bahkan beberapa pilot TNI AU didatangkan ke Israel u mengikuti training melalui bantuan AS. Walhasil semua orang mengira pesawat itu dibeli dari AS.
    Ini cuma sekelumit kisah penipuan yg dilakukan oleh para penguasa dunia Islam.
    There is no other option for us except revive Islam and bring Khilafah back for better word

  8. Pertama berdagang dengan siapapun tidak ada masalaha yang utama adalah lebih manfaat atau mudaratnya.
    Kedua, masalah pencaplokan dan rasialisma di Paletine yang saya tidak bisa menerima alasan Israel.
    Ke Tiga, tidak semua yahudi menyetujui / pro Israel, jadi bila kita ingin bisnis, yah lihat2 dulu apa latar belakangnya, bila ada hubungannya dengan israel… lupakan..!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*