Tidak lama setelah faksi-faksi “Jaisy al-Fath” menguasai kota Idlib, terlihat kemarahan yang keras dari para pendukung Assad, karena kekalahannya dalam mempertahankan kota. Sehingga mereka para loyalis rezim berusaha membangun opini dunia, dan menanamkan fitnah (permusuhan) di tengah-tengah umat Kristen agar bersama-sama melawan para pejuang revolusi guna membebaskan kata. Untuk itu, mereka menuduh bahwa para pejuang revolusi telah menghukum mati umat kristen di Idlib dengan tuduhan menjual minuman keras.
Pada saat fitnah mulai dihembuskan, pesawat-pesawat tempur rezim Assad tengah menembakkan roket-roketnya dengan membabi buta terhadap kota Idlib, tanpa membedakan antara kaum Muslim Sunni dan umat Kristen, dimana target dari pesawat-pesawat tempur Assad ini adalah rumah-rumah penduduk sipil umat Kristen.
Perlu diketahui di sini, bahwa wilayah-wilayah yang penduduknya mayoritas umat Kristen secara geografis sudah diketahui. Sehingga ini menegaskan bahwa target-target itu memang disengaja.
Berdasarkan perkembangan berita di kota Idlib, bahwa hari ini lebih dari 20 orang telah syahid, dan sejumlah lainnya menderita luka-luka, dimana target serangan pasukan rezim Assad adalah wilayah yang berada di balik penjara di pusat kota dengan roket “ardl-ardl”, sehingga setelah serangan tersebut setidaknya 17 orang telah syahid dari satu keluarga, di samping sejumlah serangan yang dilancarkan oleh pasukan tempur hari ini di sejumlah kota yang berbeda telah menyebabkan lebih dari 6 orang syahid (Islammemo.cc, 31/3/2015).