Sekali Lagi, KTT Arab Bertujuan Melaksanakan Agenda Musuh-musuh Umat

Kantor Media
Hizbut Tahrir
Mesir

No: PR 15/09                       8 Jumada II 1436 H 28/03/2015

 

Siaran Pers

Sekali Lagi, KTT Arab Bertujuan Melaksanakan Agenda Musuh-musuh Umat

(Terjemahan)

Pada hari Sabtu (28/3), KTT Arab ke-26 yang rutin dilaksanakan, digelar di Sharm el-Sheikh. KTT itu dipimpin oleh Mesir dan terdapat 19 negara Arab yang berpartisipasi. Negara-negara tersebut diwakili oleh lebih dari 14 presiden, raja, perdana menteri, dan menteri luar negeri.

Para menteri luar negeri Arab sebelumnya telah bertemu hari Kamis lalu di Sharm El Sheikh, saat itu mereka menyetujui proposal untuk membentuk kekuatan militer Arab bersama, sehingga Negara-negara Arab akan berpartisipasi secara sukarela.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi, mengatakan bahwa keputusan untuk melaksanakan Operasi Badai berjalan seiring dengan Piagam Liga Arab. Ia menambahkan bahwa intervensi militer terhadap Houthi dilakukan untuk menjaga keamanan nasional Arab.

Rezim Saudi telah mengambil keputusan untuk menyerang tanpa menunggu hasil pertemuan KTT Arab itu. Rezim Mesir juga mendukung tanpa menunggu hasil pertemuan KTT Arab karena tuannya Amerika ingin hal itu dilakukan. Keputusan tersebut diumumkan di Washington sebagaimana dikutip Dubes Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir, dan diikuti dengan pernyataan Presiden Mesir yang mengumumkan dukungan Mesir dan kesediaannya untuk memasuki negeri Yaman.

Tidak ada keraguan bahwa dalih rezim Mesir, rezim Saudi, dan dari negara-negara peserta lain untuk berpartisipasi dalam serangan ini, hanyalah menyembunyikan agenda sebenarnya. Tujuan sesungguhnya dari serangan tersebut adalah untuk menerapkan skema kolonial atau memberikan porsi penjajahan lebih besar dari satu penjajah kepada penjajah lain. Adapun kepentingan umat—darahnya, kehormatannya, negara, dan kesuciannya—semuanya dibuang demi kepentingan para penguasa tersebut.

Dengan demikian, motivasi untuk berpartisipasi bukan untuk “melindungi keamanan nasional Arab di Teluk dan di wilayah Laut Merah”, juga bukan “untuk memenuhi seruan rakyat Yaman dalam memulihkan stabilitas dan melestarikan identitas Arab”, sebagaimana yang tercantum dalam pernyataan di atas. Sebab, di mana “Perjanjian Pertahanan Arab Bersama dan Piagam Liga Arab” ketika entitas Yahudi mengirim pesawat-pesawat dan rudal-rudal yang memenuhi langit  penduduk dan anak-anak umat kita di Gaza?! Di mana tentara besar ini berada ketika kesucian umat Islam dilanggar dan tempat Isra’ Rasulullah SAW dinodai!?

Operasi militer itu dilakukan dengan arahan dari musuh-musuh umat. Harganya harus dibayar oleh anak-anak umat, yang menjadi bahan bakar dalam perang kotor ini. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah sebagaimana yang diharapkan, tetapi akan mengembalikan Kasus Yaman kepada garis yang telah ditetapkan setelah revolusi yang  dikeluarkan dan dikuasai oleh musuh-musuh umat.

Dengan demikian, Huthi membayangkan bahwa mereka dapat menelan seluruh Yaman selama Amerika bersama mereka. Mereka tidak mengerti bahwa perubahan di Yaman dan dominasi mereka akan Yaman tidak dapat diterima bahkan oleh para pengikut Amerika di Mesir dan Arab Saudi … Jadi, perlu untuk mengembalikan hal-hal tersebut kepada keputusan awalnya, dan melakukan kompromi untuk membagi-bagikan ‘kue’ di Yaman.

Oleh karena itu, kita memahami posisi Iran yang sejauh ini hanya puas dengan ancaman dan intimidasi, karena mereka tahu bahwa Amerika adalah salah satu negara yang memberikannya peran, dan Amerika adalah salah satu yang merampok Yaman pada hari ini, atau menentukan, atau membatasinya.

Tidak ada yang dapat membayangkan bahwa masalah ini merupakan konfrontasi antara Arab Saudi dan Iran, atau antara Sunni dan Syiah, atau merupakan masalah keamanan nasional Arab sebagaimana yang diutarakan oleh para penabuh genderang perang. Tidak ada keraguan jika hal itu adalah proses untuk mendefinisikan peran para agen yang hanya tertarik untuk dapat memuaskan tuan-tuan mereka; dan menganggap bahwa hal ini adalah sesuatu yang dapat menstabilkan takhta dan kursi mereka serta menyelamatkan mereka.

Kami menganggap anak-anak umat terlalu tinggi untuk bisa ditipu oleh gerakan para penguasa Ruwaibidoh yang ditanamkan oleh Kafir Barat pada leher-leher kami dan merusak semuanya. Mereka membuat negara kita menjadi sarang bagi Negara-negara Kafir; yang masuk hilir mudik semau mereka, dan menjarah harta benda dan kekayaan kita.

Dan kami memberitahu mereka, jangan mengandalkan terlalu banyak pada resolusi KTT Arab, karena kita belum mendapatkan kecuali penghinaan dan aib. KTT Arab itu tidak diadakan kecuali menjadi alat untuk melaksanakan perintah negara-negara besar kepada para penguasa itu. Dengan demikian, KTT itu bertujuan untuk menerapkan skema musuh-musuh umat yang dibuat di bawah bendera “perang melawan terorisme”.

Semestinya, harapan disandarkan kepada orang-orang di dalam umat yang telah bersumpah untuk menegakkan dien Tuhan Semesta Alam, dengan mewujudkannya dalam Negara Khilafah Rasyidah yang berjalan pada metode kenabian, untuk mengembalikan kepemimpinan umat yang sudah dirampas, dan untuk menerapkan aturan-aturan Allah SWT.

“…dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” [TQS Ar-Rum: 4-5]

 

Sharif Zayed

Kepala Kantor Media Hizbut Tahrir Mesir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*