Koalisi Opsisi Nasional, pada hari Sabtu (28/3), menyatakan “penyesalan yang mendalam”. Sebab, tidak diundangnya ke KTT “Sharm el-Sheikh” yang diselenggarakan. Koalisi ingin menuntut kursi Suriah yang kosong di Liga Arab. Hal itu disampaikan dalam pernyataan yang dipublikasikan di situsnya. Setelah para pejuang revolusi Syam mengumumkan pembebasan kota Idlib, koalisi mengatakan dalam pernyataan lain bahwa pembebasan Suriah tergantung pada tingkat dukungan dan koordinasi yang diberikan kepada pasukan revolusi Suriah.
*** *** ***
Koalisi senantiasa menempatkan dirinya bersama kelompok penjahat dan tiran. Revolusi di Suriah telah mengungkapkan fakta-fakta tentang para penguasa yang bekerja siang dan malam untuk melayani kaum kafir penjajah, bahkan tampak dengan telanjang bahwa mereka adalah alat yang digunakan kaum kafir penjajah dalam perang melawan Islam dan kaum Muslim. Koalisi masih bersikeras dengan tujuan dibentuknya, dan bersikeras melayani tuannya, serta memberikan ketaatan dan kesetiaan kepada kaum kafir Barat, juga berusaha memalingkan revolusi dari jalannya dan menghubungkan dengan dana politik. Untuk itu, koalisi menuntut kehadirannya di KTT yang hina dan memalukan. Semua ini mengungkap sejauh mana kegigihan koalisi dan ketundukannya terhadap perintah-perintah tuannya.
Pada saat koalisi memimpikan kursi di Liga Arab, para pejuang revolusi Syam memilih tempat yang pantas bagi mereka. Mereka memilih untuk berkorban di jalan Allah dan berjuang untuk menggulingkan rezim kriminal yang jauh dari berbagai perintah dan loyalitas. Koalisi tidak merasa cukup dengan semua itu, tapi terus berusaha untuk menghubungkan kemenangan ini dengan dukungan yang diberikan oleh tuannya dan orang yang sejalan dengannya. Mereka lupa bahwa rakyat Syam benar-benar menyakini bahwa kemenangan adalah dari Allah, sementara dana yang diberikan oleh Barat dan kroni-kroninya, hanya akan membebani mereka dan menghalangi jalannya.
Wahai kaum Muslim di Syam yang dipenuhi kebaikan:
Ketika Allah memenangkan kami atas rezim tiran ini, maka itu kebaikan bagi banyak orang, dan kebaikan dari semua kebaikan adalah ketika semua bersatu di sekitar proyek yang mengkristal dan murni, proyek yang diridlai oleh Tuhannya umat manusia. Di dalam proyek ini terdapat kebaikan bagi rakyat dan negara, yaitu proyek Khilafah yang tegak di atas metode kenabian. Untuk itu, kita harus menjadi satu kekuatan yang akan mengulingkan rezim tiran di sarangnya, Damaskus. Kemudian kita tegakkan Khilafah yang sesuai metode kenabian. Juga, kita harus memiliki kesadaran tinggi untuk melindungi diri dari perangkap musuh-musuh kita, dan kita tidak akan memetik buah sebelum buah itu matang. Ingat, bahwa Allah telah menjanjikan kemenangan kepada kita, dan Allah tidak akan melanggar janji-Nya. Marilah kita membulatkan tekad kita untuk tidak kembali ke rumah-rumah kita kecuali mahkota Khilafah telah menghiasi kepala kita. Sehingga dengannya, demi Allah, di dunia kita mulia dan di akhirat mendapatkan kenikmatan. Allah SWT berfirman:
﴿وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ﴾
“Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: “Kami dengar dan kami taati”. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (TQS. Al-Māidah [5] : 7). [Munir Nashir – Suriah]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 1/4/2015.