Penjualan buku-buku tentang Islam telah meroket di Perancis sejak serangan Charlie Hebdo. Philosophie Magazine, yang baru-baru ini menerbitkan sebuah suplemen khusus yang difokuskan pada Alquran yang telah ludes dari rak-rak toko buku.
Fabrice Gerschel, direktur majalah itu menjelaskan bahwa: “Orang Perancis memiliki lebih banyak pertanyaan, dan mereka merasa kurang puas dari sebelumnya dengan jawaban yang mereka dapatkan dari media.” Mathilde Mahieux dari La Procure, rantai toko-toko buku yang mengkhususkan diri dalam terbitan buku agama, mengatakan orang ingin lebih memahami agama yang diklaim diwakili oleh kelompok brutal ISIS, sehingga mereka dapat membuat pendapat mereka sendiri.
Penjualan buku-buku tentang Islam menjadi tiga kali lebih tinggi pada kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu, menurut toko-toko buku yang tergabung dalam French National Union.
Buku-buku tentang Islam yang diterbitkan di Perancis pada tahun lalu dua kali lebih daripada buku-buku tentang Kristen, menurut terbitan mingguan, Hebdo Livres. Dan pada pameran buku terbesar di Perancis pada bulan Maret 2014, penjual buku untuk percetakan Le Cerf, yang dijalankan oleh orde Katolik Dominika, menerbitkan “A Christian Reads The Koran” (Seorang Kristen Membaca Al-Quran), yang merupakan cetak ulang dari buku pertama yang diterbitkan dengan jauh lebih sedikit gembar-gembor pada tahun 1984.
Meskipun dilakukan serangan media Eropa terhadap Islam dan kaum Muslim, banyak orang yang terus melihat kepada Islam dan semakin banyak orang yang tertarik.
Di Perancis, diperkirakan terdapat 70.000 warga Perancis yang telah masuk Islam dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan televisi publik, France 3.
Di Inggris, jumlah yang baru menjadi mualaf melebihi 100.000 orang, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh kelompok lintas agama yang disebut Faith Matters.
Survei itu mengungkapkan bahwa hampir dua pertiga mualaf itu adalah kaum perempuan, dengan lebih dari 70% yang berkulit putih dan dengan usia rata-rata baru 27 tahun. Orang-orang yang masuk Islam juga marak di Austria, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Belanda, Hungaria, Irlandia, Luxemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, dan Spanyol.
Di Italia, Duta Besar Alfredo Maiolese, seorang anggota parlemen Italia, baru saja menjadi seorang Muslim dan sekarang mendedikasikan waktunya mencoba untuk memperbaiki citra Islam di Barat.
Di Swedia, sekarang ada setidaknya 5.000 orang mualaf.
Di Jerman, setidaknya 20.000 orang telah masuk Islam dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan oleh televisi RTL.
Di Spanyol, setidaknya terdapat 50.000 orang penduduk Spanyol yang telah masuk Islam dalam beberapa tahun terakhir, dimana banyak dari mereka adalah kaum perempuan.[]