Pakistan Tahreek-e-Insaf (PTI), Partai Imran Khan bergabung dengan parlemen Pakistan setelah jeda selama 7 bulan pada hari Selasa 7 April. Hal ini mengakhiri gembar-gembor yang dikenal sebagai Azadi Maret (kemerdekaan) yang dimulai pada bulan Agustus lalu untuk menggulingkan pemerintah Nawaz Sharif karena terjadi penyimpangan dalam pemilu bulan Mei 2013.
Setelah 7 bulan liputan berita Nawaz Sharif tetap berkuasa dan dijanjikan sebuah komisi yang akan menyelidiki tujuh wilayah yang dituduh Imran Khan melakukan kecurangan, tetapi sepertinya semua al itu kemungkinan tidak akan pernah terwujud.
Meskipun terdapat harapan besar dari rakyat Pakistan untuk perubahan nyata terhadap negara, Imran Khan ‘Dharna,’ hanya membawa mereka masuk ke lubang hitam, di mana rakyat melampiaskan frustrasi mereka, namun pada akhirnya tidak ada yang benar-benar berubah.
Demonstrasi sudah kehilangan daya tarik pada bulan November 2014, setelah 3 bulan ketika rakyat bisa melihat mereka tidak mengalami perubahan meskipun retorika Imran Khan mengatakan sebaliknya.
Imran Khan kemudian mengakhiri demonstrasi pada bulan Desember 2014, ketika terjadi pemboman sekolah Peshawar, namun jumlah orang pada titik ini telah menyusut jauh.
Karena malu dengan kenyataan bahwa PTI tidak menyentuh Nawaz Sharif, Imran Khan tidak kembali parlemen, yang dipimpin oleh orang yang tampaknya melakukan kecurangan pemilu. Imran Khan sekarang telah membuktikan, jika ada keraguan dia hanyalah salah satu bagian dari arsitektur korup di Pakistan.
Slogan ‘Pergilah Nawaz Pergi’, seharusnya menjadi ‘Tidak Imran Tidak.'[]