Menteri Energi Turki telah mengesampingkan kelangkaan listrik sebagai faktor di balik pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi di negara itu pada hari Selasa, saat penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya terus dilakukan.
“Kami belum memiliki data yang jelas. Hal ini masih diselidiki,” kata Taner Yildiz, menjawab pertanyaan dari Energy Desk Kantor Berita Anadolu pada hari Jumat pagi.
Dia mengesampingkan kelangkaan energi sebagai suatu faktor dan menegaskan bahwa Turki memiliki banyak cadangan energi.
Pada pagi hari Selasa 31 Maret, pemadaman listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda negara itu, termasuk di provinsi terbesar Istanbul dan di ibukota Ankara, sehingga menyebabkan hampir seluruh negeri tanpa listrik, yang mengganggu transportasi dan kehidupan sehari-hari.
Sekelompok 60 ahli dan insinyur sedang melakukan penyelidikan atas kejadian luar biasa ini, kata Yıldız.
Menteri Yildiz juga menertawakan teori konspirasi yang menyatakan pemerintah telah merencanakan pemadaman itu untuk memanipulasi publik tentang perlunya fasilitas tenaga nuklir.
Dia mengatakan peraturan Partai AK telah transparan mengenai program nuklir dan tidak perlu bermain tipu muslihat.
Pada hari Rabu, Parlemen Turki meratifikasi perjanjian internasional dengan Jepang mengenai pembangunan PLTN pertama Turki di provinsi wilayah Laut Hitam Sinop.
Dengan sumber energi secara keseluruhan sebesar 72% untuk negara-negara luar, tidak mungkin negara itu menjadi mandiri.
((وَلَن يَجْعَلَ اللّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً))
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” [TQ: 4: 141]