Asia Afrika, Bersatulah dalam Naungan Khilafah!

Be UnitedHTI Press, Bandung. Hizbut Tahrir Indonesia Bandung melalui lajnah mahasiswanya kembali mengadakan kegiatan Call for Khilafah (CFK) Ahad (12/4) di Area Car Free Day Dago, Bandung. Tema pada kali ini cukup menarik yakni kampanye dan respon Hizbut Tahrir Indonesia atas akan diselenggarakannya Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang rencananya dilakukan pada 19-24 April mendatang.

KAA merupakan suatu momen bersejarah bangsa Asia dan Afrika yang hendak melepaskan diri dari cengkeraman imperialisme yang pada saat itu terbagi menjadi dua kutub besar, yakni Blok Barat dan Blok Timur. “Umat manusia sejak dulu sudah menyadari bahwa penjajahan merupakan sesuatu yang sangat merugikan dan tidak manusiawi.” ungkap Purwa Alam Dirja pada sesi Diskusi Publik CFK. Purwa juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa saat ini, penjajahan muncul dengan wajah baru, yang biasa disebut neoimperialisme, kini mengancam berbagai negeri di belahan dunia, terlebih di Asia dan Afrika khususnya Indonesia. Penjajahan yang dimaksud yakni penjajahan secara ekonomi, politik, sosial, budaya, dll.

Senada dengan Purwa, Ipank Fathin selaku Ketua LKM HTI Jawa Barat lebih melihat bahwasannya, Asia Afrika merupakan wilayah dengan berbagai potensi besar jika ideologi yang digunakan tepat, maka akan muncul suatu peradaban besar yang mampu mengalahkan hegemoni Amerika Serikat dengan kapitalismenya, maupun negara-negara Eropa lainnya.

“Asia Afrika menjadi wilayah yang sangat strategis untuk menjadi peradaban besar. Untuk memenuhi cita-cita, semangat, dan harapan. Sudah selayaknya Negara-negara di Asia Afrika mengusung ideologi Islam sebagai solusi dengan Khilafah Islam sebagai institusi adidaya yang akan membawa umat manusia pada perdamaian dan kesejatehraan hakiki,” pungkasnya.

Para peserta CFK kemudian melanjutkan aksi jalan santai menuju Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika sambil membentangkan rangkaian tulisan “Asia-Africa Be United Under Khilafah” dan “Asia-Africa, Fight Against The New Imperialism”. Tampak pula beberapa peserta membagikan leaflet dan media buletin Al Islam. Happening Art yang digelar di depan tempat bersejarah ini cukup menyita perhatian wartawan, pengguna jalan, wisatawan dan warga yang sedang mempersiapkan peringatan KAA ke-60. Dengan aksi happening art yang unik, merangkai kalimat dari huruf-huruf yang dibawa, banyak warga yang sengaja mendekat untuk sekedar mengambil gambar. Selain itu, para wartawan juga diberika kesempatan untuk bertanya dalam konferensi pers bersama ketua DPD II HTI Bandung Dr. H. A. Agus Handaka. []MI HTI Bandung

One comment

  1. KAA Mestinya jd momentum utk bersatu…go go go khilafah…
    Allahu Akbar !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*