Ketahuilah bahwa termasuk baiknya kesuksesan dan tanda kebahagiaan adalah kesabaran atas bencana, serta kelembutan pada saat mendapat musibah. Bahkan al-Qur’an turun dan as-Sunnah datang untuk menegaskan pentingnya kesabaran. Allah SWT berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (TQS. Ali Imran [3] : 200).
Artinya bersabarlah atas apa yang Allah wajibkan terhadap kalian, dan kuatkanlah kesabaranmu terhadap musuh-musuh kalian, serta tetaplah bersiap siaga—dalam hal ini ada dua pengertian: Pertama, tetaplah bersiap siaga untuk jihad. Kedua, tetaplah bersiap siaga untuk menunggu waktu shalat.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “ألا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يُحْبِطُ اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: إسْبَاغُ الْوُضُوءِ عِنْدَ الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَى إلَى الْمَسْجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ”.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan, dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sempurnakan wudhu’ di waktu-waktu yang tidak disenangi (saat sangat dingin atau sakit), banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut bersiap siaga (ar-ribāth).” (HR. Ibnu Majah).
Kemudian al-Qur’an turun untuk menegaskan pentingnya kesabaran dalam melakukan apa yang diwajibkan dan yang disunnahkan, serta menjadikannya di antara penopang ketakwaan dalam perkara yang diwajibkan dan dianjurkannya. [Adab ad-Dunyā wa ad-Dīn, Al-Mawardi]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 14/4/2015.