HTI Press, Surabaya. Kondisi umat Islam saat ini menjadi perbincangan hangat tokoh masyarakat, ulama, intelektual, ormas, maupun parpol. Hadir diantaranya Ustadz Muhammad Yunus (MUI Jatim), Bahrul Ulum (MIUMI Jatim), Chusnul Yakin (Al Irsyad Jatim), Aunul Fikri (PBB Sby), M. Nuslan Djarot (SI Sby). Bertempat di RM Nur Pasific Jl. Adityawarman 59-63, Sabtu (11/4/2015), HTI Surabaya mengadakan Bincang Dakwah “Kondisi Terkini Umat Islam dan Prospek Masa Depan” bersama Jubir HTI, M Ismail Yusanto.
Acara dimulai dengan pemaparan kondisi faktual umat Islam baik di Indonesia, hingga di luar negeri. Fenomena ISIS dijadikan pemacu dan pemicu monsterisasi dan kriminalisasi dakwah Islam. Semisal penutupan situs islam hingga monsterisasi simbol-simbol Islam.
“Sungguh aneh, jika di negeri yang mayoritas muslim ada orang memakai kaos bertuliskan kalimat tauhid justru ditangkap?” ungkap Ismail menggugah.
“Sesungguhnya, saat ini Indonesia terancam oleh neoliberalisme yang menghilangkan fungsi negara dalam mengurusi umat. Hal ini ditandai dengan kemunculan UU yang liberal, semisal UU PM, UU Kelistrikan, dan UU SDA. Neoimperialisme pun ditengarai dengan penguasaan sumber daya alam oleh korporasi,” jelas Ismail.
Pada sesi tanya jawab, peserta yang hadir mengajukan pertanyaan beragam. Dari visi-misi HTI, aqidah, ekonomi, dan langkah HTI ke depan. Peserta merasa forum ini bernas, berisi, faktual, dan menggugah kesadaran. Tak lupa, peserta pun diajak berjuang untuk menegakan Syariah dan Khilafah. Serta diminta kesediaan hadir pada Rapat dan Pawai Akbar 1436 H, pada hari Ahad 10 Mei 2015 di Surabaya. []MI Surabaya