Assad mengatakan bahwa badan intelijen rezimnya terhubung dengan rekan-rekan di Perancis.
Apa yang terungkap dari waktu ke waktu terkait kerjasama dan konspirasi badan-badan intelijen negara-negara Barat kolonial dan rezim-rezim Arab dengan rezim tiran Assad menegaskan bahwa semua negara tersebut kompak melawan revolusi umat di Syam dibawah dalih palsu, seperti perang melawan “terorisme”.
Kerjasama, konspirasi dan kolusi dalam melawan umat dan revolusinya, baik secara rahasia maupun terbuka, adalah upaya untuk mengaborsi revolusi dan mencegahnya agar proyek peradaban umat dan penegakan Khilafah yang sesuai metode kenabian itu gagal.
Permusuhan kaum kafir penjajah dan para penguasa anteknya yang berkonspirasi melawan revolusi umat di Syam semakin membuat umat kuat dan berpegang teguh dengan agama Allah. Sebab umat semakin sadar bahwa Allah satu-satunya pelindung dan penolong baginya. Umat akan tetap kokoh dengan slogannya “Ya Allah, Kami tidak punya siapa-siapa selain diri-Mu, ya Allah”. Allah SWT adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.
“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung.” (TQS Muhammad [47] : 11).
Sumber: pal-tahrir.info, 21/4/2015.