Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Menteri Luar Negeri (Menlu), Hassan Wirajuda, mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memiliki alasan yang kuat untuk meningkatkan hubungan bilateral. Sepanjang Indonesia dan AS, kata dia, menganut dan meninggikan nilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap HAM, pluralisme, dan toleransi.
”Dari segi harapan, bukan hanya kita tetapi juga AS memiliki harapan agar hubungan kedua negara lebih baik. Ada alasan kuat bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral lebih baik,”kata Hassan dalam konferensi pers terkait rencana kunjungan Menlu AS, Hillary Rodham Clinton ke Indonesia pada 18-19 Februari 2009, di Jakarta, Jumat (6/2).
Menurut rencana pada 18 Februari Hassan akan melakukan pembicaraan bilateral dengan Hillary. Pada 19 Februari, Hillary akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hassan mengatakan, dalam pembicaraan telepon dengan Hillary pada Senin (2/2) soal kunjungannya ke Indonesia, disepakati perlunya peningkatan hubungan bilateral.
Dalam pembicaraan itu, kata Hassan, keduanya sepakat agar hubungan lebih baik itu dilakukan dalam sebuah kemitraan yang komprehensif. Ini berarti meningkatkan dan memperdalam kerja sama di berbagai bidang. ”Soal bagaimana caranya, akan kita bahas dalam pertemuan bilateral,” katanya menegaskan.
Hassan juga mengatakan bahwa sebelum kunjungan dilakukan, Indonesia dan AS memiliki waktu sekitar dua minggu untuk merumuskan bagaimana dan cara apa yang bisa digunakan untuk memajukan kemitraan kedua negara ke depan. Termasuk, kata dia, kerja sama dalam merespons masalah baik di lingkup regional maupun internasional.
Pemerintah AS mengatakan Indonesia masuk menjadi agenda kunjungan pertama Hillary karena AS menganggap Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar dan AS ingin merangkul dunia Islam. Terkait hal ini, Hassan mengatakan bahwa hal tersebut harus dilihat dalam praktiknya nanti.
”Kita lihat praktiknya nanti. Mudah-mudahan pernyataan politik yang dilontarkan dekat dengan kenyataan. Pertemuan nanti memang pertemuan bilateral tapi saya percaya mereka melihat Indonesia dalam dimensi sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, pembicaran mengenai memajukan hubungan AS dan dunia Islam akan menjadi penting,” kata Hassan.
Hassan menambahkan pula belum diketahui apakah kunjungan Hillary ke Indonesia merupakan kunjungan pendahuluan yang akan diikuti kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia. Harus di lihat nanti apakah dalam pertemuan bilateral dan kunjungan ke Presidesn Susilo Bambang Yudhoyono masalah itu akan dibicarakan atau tidak.
”Namun dalam pembicaraan saya melalui telepon dengan Hillary, ia menyebut bahwa Obama memiliki memori dan kesan yang mendalam tentang Indonesia,” kata Hassan. Ia menyatakan pula bahwa AS mengakui pentingnya Indonesia termasuk kontribusi Indonesia dalam berbagai forum internasional. (Republika, 06/02/09)
Berita Terkait:
ya iyalah indo brguna buat amerika. klo g da indo ntar as mo ngejarah tambang darimana lagi klo bukan d indo
Waspadai AGENDA BARU EMPERIALIS AS, setelah sukses dengan agenda swastanisasi BUMN melalui IMF, apalagi yang mereka inginkan. TOLAK KEDATANGAN HILARRY, ia hadir hanya akan menjerumuskan kita dalam pengaruh mereka. Mereka datang kesini hanya untuk mengemis kekayaan negeri kita yang berlimpah. Ingat mereka saat ini sedang collapse, masihkah kita berfikir AS sebagai adi daya. Dasar kaum inlander….
Seems it’s the proper time for our government to suck up to the “big boss”
ayo usir agen amerika hilarry dari indonesia jgn sampai dia menginjakkan kaki di indonesia karena haram hukumnya bagi penjajah menginjakkan kaki di bumi islam….
ganyang amerika dan israel ke liang lahat dengan khilafah islam ayo teman2 berjuang tegakkn kembali daulah khilafah islam hanya khilafah islam yang bisa melakukanya bukan sistem demokrasi sekarang ini di anut di indonesia….
Awas! semakin krisis Amerika, maka semakin buas untuk menjajah…