Turki Meminta “Paus” Untuk Menyerahkan Laporan Tentang Pembantaian Kaum Muslim Andalusia

davutogluPerdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan: “Kami bangga dengan sejarah kita dan nenek moyang kita. Untuk itu, Paus harus menyerahkan laporan tentang Inkuisisi di Andalusia, pembantaian kaum Muslim dan Yahudi; juga mereka yang menyatakan resolusi melawan Turki (sekitar tuduhan Armenia), yang tengah berada di ibukota mereka, untuk menyerahkan laporan mengenai orang-orang Abkhazia, Circassia, Chechnya, Turki Ahiska dan Georgia, yang telah berlindung di Anatolia, karena mereka dihantui pengusiran dan genosida etnis di Kaukasus.”

Hal ini disampaikan Davutoglu dalam pidato kampanye pemilu di wilayah “Erzurum” kota yang terletak di Turki bagian timur, hari Sabtu (25/4).

Davutoglu menambahkan bahwa para pejabat Turki selalu mengatakan bahwa mereka siap untuk menghadapi sejarah dan pembukaan arsip Turki, serta berdialog dengan siapa saja yang ingin berdebat dengan mereka, asalkan itu dilakukan dengan obyektif, jauh dari keangkuhan dan kesombongan.

Davutoglu menekankan bahwa ia harus menyerahkan laporan mengenai jutaan rakyat Suriah yang dipaksa untuk meninggalkan negaranya. Ia mengingatkan bahwa rakyat Turki membuka hatinya di depan orang-orang yang datang dari Balkan, Kaukasus, Asia Tengah, Irak, Somalia dan Suriah.

Davutoglu mengatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpinnya telah menargetkan industri pesawat militer, 100% buatan Turki, pada tahun 2023, serta industri tank, kapal dan kapal selam Turki.

Perlu dicatat bahwa Paus Franciscus menyebut peristiwa 1915 sebagai “genosida pertama abad kedua puluh yang terjadi pada orang-orang Armenia,” seperti yang dikatakannya pada saat memimpin Misa khusus di Basilika Santo Petrus, tanggal 13 April 2015, dengan dihadiri Presiden Armenia, Serzh Sargsyan (islammemo.cc, 25/4/2015).