HTI Press, Yogyakarta. “Seharusnya HTI menjadi panutan bagi organisasi lain dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk kegiatan Pawai dan Rapat Akbar tanggal 10 Mei 2015, kepolisian siap mengamankan.” Demikian disampaikan Kapolda DIY Brigadir Jenderal Polisi Drs. Erwin Triwanto, S.H. ketika menerima audiensi DPD I HTI DIY pada Selasa, 14 April 2014 yang lalu. Selain menginformasikan rencana kegiatan Rapat dan Pawai Akbar, Ust. M. Rosyid Supriyadi selaku Ketua DPD I HTI DIY juga menjelaskan perjuangan Hizbut Tahrir.
Dalam kesempatan audiensi ini, Kapolda menanyakan bagaimana pandangan Hizbut Tahrir tentang ISIS? Ust. Rosyid menjawab bahwa HTI berbeda dengan ISIS. Perjuangan HIzbut Tahrir dalam menegakkan khilafah adalah dengan pemikiran, tanpa kekerasan. Walau demikian, tidak boleh ada kriminalisasi terhadap pemikiran-pemikiran Islam khususnya khilafah. Khilafah adalah ajaran Islam, bukan paham berbahaya. Bendera hitam berlafadz laa ilaha illallah juga merupakan bendera umat Islam, bukan bendera teroris.
Kapolda menyatakan bahwa beliau sudah lama mengenal aktivis Hizbut Tahrir. Semenjak menjadi kapolres di Cilacap dan di Makassar, sudah beberapa kali ada tim audiensi HTI yang mengunjungi beliau. Beberapa kitab Hizbut Tahrir juga telah beliau dapatkan dari pengurus HTI yang beraudiensi. Dari sudut pandang beliau, kegiatan-kegiatan Hizbut Tahrir beliau nilai tertib.
Dalam audiensi yang berlangsung di ruang tamu kapolda ini, beliau didampingi KARO OPERASI; KOMBES POL Drs. Mohamad Arief Pranoto, M.M., KABID HUMAS AKBP Hj. Anny Pudjiastuti, S.Sos.M.Si, serta wakil direktur Intelkam. Dari HTI juga hadir Ust. Farid Ma’ruf (Ketua SC RPA), dan pengurus lainnya yaitu Ust. Nurwidianto, Ust. Agus Shiddiq, dan Ust. Hermanto selaku tim dokumentasi.
Acara audiensi diakhiri dengan penyerahan beberapa buku dokumentasi kegiatan HTI terbaru serta terjemah kitab Nidzamul Iqtishodi fil Islam; salah satu kitab pembinaan di HTI. []MI HTI DIY
alhamdulillaah barokallaah