Ketua MUI Tasikmalaya Sayangkan Peringatan Valentine

TASIKMALAYA,(PRLM),- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Acep Nur Mubarok dan Ketua Hizbut Tharir (HTI) Kota Tasik, Mufti Nurhabib menyayangkan, budaya hari

kasih sayang atau biasa dikenal hari valentine pada tanggal 14 Februari nanti, terus merasuk dan menjadi gaya hidup anak muda Indonesia khusus muda-mudi di Kota Tasikmalaya.

Dijelaskan, sebenarnya dalam Islam tidak pernah ada ajaran atau kebudayaan hari kasih sayang, malah sangat bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islaman dan harus dijauhkan dari muslim dan muslimah. Apa yang dilakukan orang Indonesia dalam hari valentine itu, menurut Acep, akibat kita dengan mudahnya termakan budaya asing, yang banyak diimpor ke Indonesia tanpa terlebih dulu diserap.

“Apa sih manfaatnya? Malah tidak ada untungnya kita mengadakan kegiatan itu. Kita hanya mengimpor dari luar tanpa diselidiki terlebih dulu. Kalau dibiarkan seperti itu terus musibah moral ini bisa semakin memperburuk moral kita terutama generasi kita,” jelas Acep, Minggu(8/2). (Pikiran Rakyat, 08/02/09)

3 comments

  1. valentine bukan budaya indonesia.
    para pemuda dan pemudi indonesia khususnya yang beragama islam,jangan kalian merayakannya.
    sadarlah bahwa itu adalah propaganda kafirin.

  2. kalo generasi2 islam hususnya pemuda dlm hal ini tahu sejarah Valentine day pasti mrk tdk akan ikut2tan budaya yahudi kafir tersebut
    kata valentine sendiri berasal dr kata Saint Valentine seorang pastor yahudi jahudi waktu itu.

  3. V-day merupakan senjata orang kafir tuk merusak generasi islam . maka itu bro,mari qta jauhi kegiatan itu, masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat dari pada rayain V-day.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*