Masiroh HTI Karawang “Selamatkan Indonesiaku dari Ancaman Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme”

HTI Press, Karawang. Dalam rangka sosialisasi RPA (Rapat dan Pawai Akbar) 1436 H berikut ajakan kepada masyarakat Karawang dan sekitarnya untuk menghadiri puncak acara RPA yang akan diselenggarakan di Gelora Bung Karno tepatnya pada 30 Mei 2015 mendatang, HTI DPD II Karawang bersama umat mengadakan acara masiroh di depan bundaran Mega Mall Karawang pada Ahad (10/5). Acara masiroh kali ini diikuti peserta dari beberapa daerah di sekitar Karawang yakni dari Cikampek, Klari, Telukjambe, Rengasdengklok, Rawamerta dll.

Tema besar yang diangkat dalam masiroh ini yakni “Selamatkan Indonesiaku dari Ancaman Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme”. Sebagaimana kita ketahui bersama negeri ini sedang dirundung berbagai permasalahan baik di bidang politik, bidang pendidikan, bidang sosial, bidang budaya dan bidang ekonomi. Semenjak diterapkan sistem Demokrasi Kapitalis yang menjauhkan manusia dari Tuhannya, telah membuat masyarakat di negeri ini terus menerus di landa kesengsaraan. Dimulai dari dicabutnya subsidi BBM, kenaikan Tarif Dasar Listrik, liberalisasi di bidang kesehatan melalui BPJS dan privatisasi sumber daya alam.

Berbagai solusipun sudah dijalankan, termasuk pergantian pemimpin yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang melanda negeri ini. Tetapi semua solusi tersebut tidak membuat negeri ini membaik. ”Demokrasi ibarat sebuah mobil tua yang sering mogok”, walaupun diganti-ganti sopirnya tetap saja sering mogok, itulah yang diungkapkan oleh Ustadz Muhammad Irda dalam orasinya. Beliaupun memberikan solusi yang mendasar berupa sistem Islam yang tidak lain adalah Khilafah.

Orasi yang selanjutnya disampaikan oleh Ustadz Burhan yang memaparkan problem yang terjadi di bidang pendidikan. Kerusakan moral remaja yang tercermin dari pesta pasca UN (Ujian Nasional) seperti corat-coret seragam, konvoi motor bahkan akhir-akhir ini beredar undangan pesta bikini di hotel berbintang di Jakarta. Maka wajar dan pantas jika negeri ini disebut sebagai negeri darurat zina. Fenomena semacam ini sungguh memiriskan hati. Tujuan pendidikan yang seharusnya mendidik dan mencerdaskan manusia dengan ilmu dan imannya, justru tidak mampu diwujudkan dalam sistem Demokrasi.

Di tengah panasnya terik matahari peserta masih bersemangat mengikuti acara masiroh, tidak hanya orasi yang membuat peserta tetap bersemangat tetapi pekikan takbir, yel-yel dan pembacaan puisi yang membuat suasana hati menjadi tergugah. Setelah beberapa orator menyampaikan orasinya acara ditutup dengan pernyataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia yang disampaikan oleh Ustadz Abu Fatih. Beliaupun mengajak kepada seluruh umat Islam khususnya yang ada di daerah Karawang untuk hadir dan berjuang bersama Hizbut Tahrir Indonesia dalam acara Rapat dan Pawai Akbar 30 Mei 2015 yang bertajuk ”Bersama Umat Tegakkan Khilafah”. Demi kehidupan yang lebih baik, demi visi dan misi Islam yakni tegaknya agama Allah di muka bumi. [ ]

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*