Pejabat Pemerintahan Otoritas Palestina di Jalur Gaza menjelaskan, sebanyak 28 warga Palestina yang tengah menjalani perawatan medis di Mesir telah kembali masuk ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah.
Sejumlah Delegasi Jalur Gaza juga telah mendapat izin dari pemerintah Mesir untuk melewati penyeberangan Rafah yang ditutup total semenjak Kamis, (05/02) lalu. Saat ini, satu-satunya jalur yang bisa dilalui menuju Jalur Gaza adalah Penyeberangan Karem Abou Salem yang berada di wilayah Israel.
Juru bicara resmi Bidang Administrasi Umum di Kantor Imigrasi Gaza, Adil Za`rab mengatakan bahwa Pemerintah Mesir masih bersikukuh menutup penyeberangan Rafah, dan belum memperkenankan evakuasi para korban dari Jalur Gaza atau mengembalikan warga Gaza yang telah usai menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit di Mesir untuk kembali ke negerinya.
Gubernur Propinsi Sinai Utara, Jendral Muhammad Abul Fudail Syausyah, mencoba meyakinkan masyarakat internasional bahwa pihaknya telah membuka penyeberangan Rafah untuk keperluan kemanusiaan. Pernyataan tersebut disampaikan Abul Fudail (08/02) saat mengunjungi Kota Arisy –sekitar 40 km dari penyeberangan Rafah-yang kini masih menampung 12 ton bantuan kemanusiaan internasional yang akan ditujukan ke Jalur Gaza. Dan bantuan-bantuan itu masih tertahan di Kota Arisy, menunggu keluarnya izin masuk oleh Israel melalui dua penyeberangan lain yaitu Aujah dan Karem Abou Salem.
Berdasarkan laporan penduduk Palestina yang berdomisili di perbatasan Rafah-Mesir dijelaskan, bahwa Penyeberangan Rafah Ahad (08/01), tetap dalam kondisi tertutup, semenjak hari Kamis (05/02), Rafah belum pernah dibuka, baik untuk masuknya bantuan kemanusiaan atau pun relawan.
Sumber lainnya dari stasiun TV Aljazeera menyebutkan, bahwa selama empat hari ini penyeberangan Rafah masih tertutup untuk bantuan kemanusiaan. Warga Gaza yang masih berada di Mesir dan ingin secepatnya kembali menemui keluarga mereka di Gaza, hingga kini juga masih tertahan, hal yang sama juga dialami oleh para relawan medis, wartawan, dan aktivitis HAM. Hanya Delegasi Runding Hamas yang dizinkan melewati Penyeberangan Rafah pada hari Ahad kemarin.
Seorang relawan yang minta dirahasiakan namanya mengaku kesal, karena tidak dibolehkannya Relawan Bulan Sabit Merah (BSM) Turki melewati Penyeberangan Rafah oleh pihak imigrasi Mesir. Rencananya BSM Turki akan menyalurkan bantuan dua unit ambulan ke Jalur Gaza. Bahkan pintu penyeberangan Karem Abou Salem pun yang awalnya direkomendasikan menjadi alternatif masuk ke Gaza juga tidak memberikan izin kepada BSM Turki.
Hal yang sama dialami Aktivis Int`l Islamic Relief Organisation, Lembaga Bantuan Islam Internasional, yang bermarkas di London. Lembaga ini juga berencana menyumbangkan dua unit kendaraan sipil untuk warga Jalur Gaza, namun rencana itu masih belum terealisasi. Pintu penyeberangan Karem Abou Salem masih tetap tertutup.
Sementara Organisasi Internasional untuk Perdamaian dan Bantuan Kemanusiaan Libia pimpinan Dr. Khalid Al-Khuwalidi Al-Hamidie, hari Rabu lalu (04/02) berhasil memasukkan lima unit ambulans ke Jalur Gaza, sehari sebelum pintu penyeberangan Rafah ditutup total oleh Pemerintah Husni Mubarak. (eramuslim.com, 10/02/09)
Nampaknya para penguasa muslim ingin membiarkan saudara seimannya mati dalam keadaan tertindas, dibantasi, kelaparan dan tidak ada tindakan medis…
Penguasa macam apa mereka itu…??
Tidak adakah hanya sekedar rasa kemanusiaa, kalaupun mereka tidak mempunyai rasa persaudaraan ISlam…
Ataukan para penguasa itu merasa bukan lagi manusia..??
Wahai para pemimpin Arab khususnya Mesir, sampai kapan kalian akan membiarkan saudara-saudara kalian mati terbunuh. Wahai penguasa-penguasa Arab sungguh dengan apa yang kalian lakukan sekarang, sebenarnya kalian telah menghinakan diri kalian sendiri, kalian telah berkhianat kepada Allah, Rasul dan kaum muslimin. Wahai saudaraku kaum muslimin, masihkah kita berharap kepada mereka? yang sudah jelas-jelas menunjukkan pengkhianatannya kepada kalian. Sudah saatnya kita berjuang untuk tegaknya kembali Daulah Islamiyah yang akan melindungi kita dari musuh-musuh Islam. Allahu Akbar.
Entah … mahluk macam apa Si Husni Mubarak itu…?
Binatang pun tak sehina itu , ya …?
Ya Allah turunkan Laknat atas para penguasa Muslim antek yahudi … aamiin.
Nasib negara-negara di timur tengah itu seperti sapi di hari raya qurban, misal kalo ada 5 ekor sapi yang akan di potong maka ke 5 nya tunggu giliran dari yang motong. Sapi yang pertama dipotong maka sapi yang ke-2, ke-3, ke4 dan ke-5 akan cuek2 aja tampa menghiraukan sapi pertama, begitu seterusnya sampai sapi yang terakhir(ke-5). Para pemimpin TIMTENG itu seperti BINATANG yang sejenis SAPI…. yang membiarkan saudaranya di bantai di GAZA, Berarti mereka itu lagi tunggu giliran untuk di BANTAI. MAAF BAHASA SAYA TIDAK BERADAB, MAKLUMLAH SAYA MENCERITAKAN ORANG-ORANG YANG TAK BERADAB.