Penolakan bahkan pengusiran para pengungsi Rohingya oleh sejumlah negara ASEAN menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto sebagai pertanda tumpulnya nurani kemanusiaan para pemimpin ASEAN.
“Jadi ini, pertanda tumpulnya nurani kemanusiaan yang sedemikian parah dari para pemimpin negara-negara ASEAN,” tegasnya kepada mediaumat.com, Sabtu (16/5) melalui telepon.
Mereka semua tahu bahwa orang-orang ini harus segera ditolong, sebab kalau tidak, akan semakin menderita dan faktanya sudah banyak yang meninggal di tengah laut. Tapi masih tega juga diusir dari perairan negara masing-masing.
“Ini mengherankan, sebab atas nama apa pun semestinya mereka peduli, tapi tidak ada satu pun dari negara tetangga yang mau menerima dia. Bangladesh menolak, Malaysia menolak, Indonesia menolak,” keluhnya.
Pemerintah Indonesia, lanjut Ismail, paling tidak atas nama kemanusiaan menampung mereka. Indonesia mempunyai pengalaman yang cukup bagus ketika menampung ribuan pengungsi Vietnam dulu yang kemudian ditampung di Pulau Galang.
“Kenapa hal serupa tidak dilakukan untuk Rohingya? Betul sekarang di Indonesia banyak masalah, tapi tidak berarti kemudian kehilangan rasa kemanusiaan, rasa welas asih terhadap orang yang sedang menderita. Apalagi kemudian Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar sedunia, semestinya lebih tergerak lagi begitu melihat Muslim Rohingya yang terusir dari negerinya karena didzalimi oleh pemerintah Budha di sana,” pungkasnya. (mediaumat.com, 17/5/2015)