Palestina Tetap Suram
Israel menggelar Pemilu Parlemen (Knesset) ke-18, Selasa (10/2). Jajak pendapat terakhir memperlihatkan partai-partai sayap kanan Israel sedang bangkit. Bila Partai Likud menang dan Benjamin Netanyahu terpilih sebagai perdana menteri (PM), perdamaian Timur Tengah diprediksi suram.
Demikian juga jika Partai Kadima yang dipimpin Tzipi Livni menang, perdamaian tetap sulit tercapai. Baik Likud maupun Kadima dalam kampanye politiknya tetap berencana menghancurkan Hamas, termasuk dengan agresi militer.
Mereka juga, termasuk partai Yisrael Beitinu, memproklamasikan serangan lebih hebat ke Palestina jika sejengkal tanah mereka diganggu.
Pengamat politik internasional, Smith Alhadar, bahkan memperkirakan kemenangan Netanyahu akan menjadi ‘tragedi besar’ bagi rakyat Palestina, khususnya Hamas. Pasalnya, Netanyahu yang juga mantan PM itu tak ingin merundingkan isu-isu penting seperti pengungsi, perbatasan, apalagi kemerdekaan Palestina.
”Kalau ini yang dijalankan Netanyahu (jika terpilih–Red), maka Palestina-Israel akan menghadapi persoalan yang sangat besar, dan memundurkan proses perdamaian,” kata Smith.
Selain itu, kata Smith, jika Likud menang, ada kemungkinan negara-negara Arab yang kini mulai mendekati Israel akan menarik diri. Mesir, misalnya, dinilainya bisa saja menarik duta besarnya dari Tel Aviv.
Adapun jika Kadima yang menang, Smith menilai peluang kemerdekaan Palestina tak akan tertutup. Kadima, partai liberal pecahan Likud, dinilai Smith memiliki komitmen menjalin perdamaian dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas. ”Meskipun belum jelas kemerdekaannya seperti apa.”
Selain itu, kata Smith, Kadima yang dipimpin Tzipi Livni pun mempunyai komitmen untuk membicarakan masalah Dataran Tinggi Golan dengan Suriah.
Namun Livni adalah salah satu arsitek agresi Israel ke Gaza. Menjelang pemilu, dia mulai sering memunculkan citra dirinya yang keras namun sensitif. Meski demikian, salah satu janji kampanyenya adalah: jika menang, akan memindahkan permukiman di Tepi Barat. Adapun Netanyahu, menentang penyerahan tanah kepada Palestina dan mendukung perluasan permukiman Israel di Tepi Barat. (Republika, 11/02/09)
Siapa Pun yang Menang, Israel Tetap Penjajah
Partai mana pun yang akan memenangi pemilihan parlemen di Israel tetap saja mereka itu penjajah. Selama Israel masih berdiri, konflik Palestina tidak akan pernah berakhir. Sejak Israel mencaplok bumi yang disucikan tersebut, Muslim Palestina kehidupannya terus menderita.
Tak ada bedanya antara Partai Likud pimpinan Benyamin Netanyahu maupun Partai Kadima pimpinan Tzii Livni. Mereka semua orang-orang bengis dan biadab yang telah membantai Muslim Palestina. Para pimpinan kedua partai itu telah sama dalam perjalanan pembantaian terhadap Muslim Palestina. Mereka pun telah menjadikan darah kaum Muslim Palestina sebagai komoditas bagi kepentingan politik negara ilegal Israel tersebut.
Sampai kapan derita Palestina berakhir? Khilafah Islamiyyah, kekuatan global kaum Muslim tak akan lama lagi akan mengakhiri penjajahan Israel di tanah Anbiya tersebut. Insya Allah. (nl/li)
Memang benar, siapapun pemimpinya tetap saja sebagai penjajah. Faktanya sudah mulai dari awal berdirinya negara Zionis sangat menyakitkan bagi rakya Palestina khususnya umat Islam. Lagi2 damai, apa hasilnya semakin bertambah tahun tanah palestina smakin menyempit. Dan perlu di ingat dalam firman Allah swt sudah diperingatkan dalam Al-qura’n “WALAN TARDLHO YAHUDU WALAN NASHORO HATTA TATTABI’A MILLATAHUM” Oleh karena itu kita sebagai umat Islam harus waspada dan harus hati2. Israel (yahudi-zionis) tetap penjajah biadap. Apa solusinya hanya dua kata : “jihad & Khilafah” itulah kunci utama untuk meraih kemenangan dari penjajahan sang biadap dunia yang melanggar HAM dan DEMOKRASI terbesar didunia
Mungkin ini PEMILU yang paling kita harus waspadai daripada Obama kmarin. Karena PEMILU ini yg terang terangan pesertanya mau menyingkirkan kita….nah, dari sekarang kita sudah harus liat apa rencana partai2 itu agar bisa disiapkan strategi penanggulannya
siapapun pemimpinnya israel,tetap akan menjajah palestine.karena israel adalah sebuah bangsa yang tanpa wilayah,dan akan selalu merebut wilayah palestine.Hanya KHILAFAH yg kan menghentikan kebiadaban mereka,karena KHILAFAH kan mengumandangkan jihad akbar kepada kaum muslimin tuk melululantahkan israel.
sama halnya dengan perdebatan antara kerasnya pemerintahannya dengan pemerintahan Obama sekarang bahkan tidak usah diperdebatkan!
mereka semua adalah orang2 kafir laknatullah tak usah diperhitungkan pun mereka tetaplah penjajah! pembenci terhadap Islam hingga akhir zaman sampai mengikuti milah mereka!
Termasuk Israel sahabat!!!
tak usah ragu atau memperhitungkan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka toh sama2 akan memusuhi Islam, lagi pula calon2 pemimpin Israel itu juga ikut melumurkan darah para syuhada palestina
Hanya kepada Khilafahlah kita berharap
ALLAHHU AKBAR!!!
ALLAHHU AKBAR!!!
ALLAHHU AKBAR!!!
Ralat
sama halnya dengan perdebatan antara kerasnya pemerintahannya Bush(uk) dengan pemerintahan Obama sekarang bahkan tidak usah diperdebatkan!
mereka semua adalah orang2 kafir laknatullah tak usah diperhitungkan pun mereka tetaplah penjajah! pembenci terhadap Islam hingga akhir zaman sampai mengikuti milah mereka!
Termasuk Israel, sahabat!!!
tak usah ragu atau memperhitungkan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka toh sama2 akan memusuhi Islam, lagi pula calon2 pemimpin Israel itu juga ikut melumurkan darah para syuhada palestina
Hanya kepada Khilafahlah kita berharap
ALLAHHU AKBAR!!!
ALLAHHU AKBAR!!!
ALLAHHU AKBAR!!!