Kelompok HAM secara luas mengutuk kekerasan yang dilakukan polisi Hanover terhadap imigran Muslim, setelah video WhatsApp menunjukkan perwira polisi Jerman memaksa seorang imigran Muslim untuk makan daging babi busuk sebagai hiburan. Kelompok hak asasi manusia Pro Asyl mengutuk insiden dengan “tingkat rasisme dan kebiadaban yang mengerikan” dan menuntut penyelidikan atas berapa banyak “kaki tangan dengan berseragam polisi” yang mengetahui kekerasan itu, Agence France Presse melaporkan pada hari Selasa, 19 Mei.
Insiden mengejutkan itu terungkap setelah channel radio Jerman yang berbasis di Hamburg Norddeutscher Rundfunk (NDR) menayangkan sebuah laporan tentang dua insiden pelecehan terhadap imigran di kantor polisi Hanover. “Kami menerima keluhan pekan lalu bahwa terjadi serangan di departemen kepolisian federal,” kata Jaksa Agung Thomas Klinge NDR, lapor Russia Today.
Polisi telah dikirim untuk menggeledah rumah dan pos polisi dan setidaknya satu petugas yang dituduh sebagai pelakunya kemudian ditahan. Petugas kepolisian itu ditahan bersama video Whatsapp di mana dia terlihat memaksa pencari suaka Afghanistan dan Muslim Maroko untuk makan daging babi busuk. Video itu dengan cepat menyebar dan rekan-rekan petugas itu membual bahwa dia telah mempermalukan Muslim setidaknya dua kali. Jerman diyakini merupakan rumah bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220.000 muslim di Berlin sendiri. Muslim asal Turki merupakan sekitar dua pertiga dari minoritas Muslim tersebut. (OnIslam, 20/5/2015)