Wakil Presiden Amerika Membeberkan Beberapa Aspek Politik Luar Negeri Amerika Yang Baru

HTI-Press. Wakil Presiden Amerika, Joe Biden, pada hari Sabtu yang lalu membeberkan beberapa politik Amerika yang baru bagi pemerintahan pemimpin Amerika yang baru, Barack Obama. Di antara beberapa politik ini yang terpenting, yang dibeberkan Biden adalah pandangan Amerika yang baru terhadap perang di Afganista. Dia berkata: “Sesungguhnya kewajiban sekutu adalah memikul tanggung jawab mereka dan merancang strategi baru untuk konflik tersebut. Sementara Pakistan tetap merupakan salah satu kunci penyelesaian konflik di Afganistan”.

Biden tidak cukup dengan bantuan Eropa dan Pakistan dalam menghadapi Thaliban, bahkan ia juga meminta partisipasi Rusia dalam menghadapinya. Ia berkata: “Sudah tiba waktunya agar kekuatan NATO bekerja sama dengan Rusia untuk mengalahkan organisasi al-Qaidah dan gerakan Thaliban di Afganistan”.

Pemerintahan Amerika yang baru ingin menggunakan setiap kekuatan internasional untuk membantu peperangannya yang gagal total di Afganistan. Permintaan yang diajukan Amerika pada Rusia agar membantunya di Afganista merupakan pesan kata-kata seputar partisipasi Rusia dalam program melindungi roket Amerika. Biden berkata: “Sesungguhnya Washington akan berunding dengan sekutunya di NATO dan Rusia dalam pengembangan tenaga roketnya”.

Sedang harga yang diberikan Amerika kepada Rusia adalah sekedar konsultasi saja. Sementara itu, Amerika tidak akan membiarkan Rusia kembali pada wailaya-wiyalah yang sebelumnya ada pengaruhnya di Eropa Timur. Di mana Biden berkata: “Sesungguhnya Amerika tidak akan mengakui Rusia atas wilayah yang ada pengaruhnya”.

Sementara, khusus mengenai Iran, Biden memberi pilihan pada bangsa Iran antara politik isolasi dan pemberian sanksi jika Iran terus memproduksi uranium, atau dengan insentif yang menggiurkan jika Iran menghentikan produksinya. Politik ini hakikatnya sama dengan politik Bush sebelumnya.

Sedangkan khusus persoalan Palestina, maka Biden menegaskan dukungan pemerintahannya terhadap pemikiran pembentukan dua negara, yaitu Palestina di samping Yahudi. Dia mengakui bahwa penundaan telah mendorong dilaksanakan solusi ini, sehingga ia merupakan cita-cita yang tidak boleh tertunda lagi”.

Demikianlah, tampak bahwa politik yang mendominasi dan politik satu arah (kutub) warisan dari pemerintahan Bush sebelumnya masih menguasai pemerintahan Obama sekarang. Pandangan superioritas dan permusuhan masih mendominasi pembuatan keputusan-keputusan baru di Amerika. (mb/hti)

4 comments

  1. hancurkan kapitalisme

  2. Tentu saja tidak dengan serta merta,politik luar negeri Amerika akan segera berubah,Walau pun Obama memegang tampuk kepemimpinan,tentu pengaruh pembantunya orang-orang kulitputih yang sifat dasarnya Syaitan tak akan secepatnya berubah.

  3. Bagaimana mungkin negara yang berdiri di atas pemikiran dan ide-ide yang rusak serta cacat (demokrasi, kapitalisme, sekulerisme) berkehendak ingin mengatur dunia? Apakah kebaikan yang kalian hasilkan, ataukah kerusakan dan bencana??

  4. tetap sama dengan pendahulunhya, yaitu sangat membenci Islam, senang memerangi Ummat Islam, suka menjajah negri2 Islam dan merampas hasil buminya, dan tetap saja kafir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*