Menuding syariah dan khilafah sebagai ancaman sama saja dengan makar terhadap Allah dan Rosul-Nya, hal itu terungkap dalam orasi Ketua Lajnah Faaliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Rahmat Kurnia, dalam Rapat Akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/5).
“Ada yang mengatakan khilafah adalah ancaman. Mungkinkah khilafah yang menerapkan hukum Allah dianggap ancaman?” ujarnya di hadapan lebih dari 100 ribu peserta Rapat dan Pawai Akbar.
Warga yang berdatangan dari Jabodetabek dan sekitarnya itu serentak mengatakan tidak.
“Tapi mereka mengatakan khilafah itu ancaman, tapi justru Allah SWT mengatakan syariat Islam yang ditegakkan khilafah itu rahmat untuk semesta alam. Lantas siapa yang dipercaya Allah atau mereka?” tanyanya retoris.
Bukan hanya dari sisi keimanan, dari sisi fakta sejarah pun sejarawan terpercaya mengakui kehebatan peradaban Islam. Bukan hanya muslim tapi pemeluk Kristen dan yahudi pun menikmati hidup yang baik di era Khilafah.
Lalu Rahmat pun mengutip Bloom and Blair dalam Islam, a Thousand Years of Faith and Power :” In the Islamic lands, not only Muslims but also Christians and Jews enjoyed a good life” ujarnya.
Kemudian Rahmat pun kembali bertanya kepada para peserta. “Kalau begitu masih percaya tidak omongan yang mengatakan bahwa khilafah adalah ancaman?” tanyanya. Serentak peserta pun memekik: “Tidaak…”[] Joko Prasetyo