Anggota parlemen Belanda yang menghujat Islam lewat film Fitna, Geert Wilders, mulai dihukum dunia Internasional. Sosok penebar kebencian terhadap Islam itu ditolak masuk ke Inggris. Pemerintahan negeri Ratu Elizabeth itu menolak Wilders karena kehadirannya dianggap sebagai ancaman bagi keamanan publik.
Wilders sendiri yang mengakui telah ditolak pemerintah Inggris. Tadinya, Wilders bermaksud untuk mempertontonkan filmFitna yang diluncurkannya untuk pertama kali pada 27 Maret 2008 kepada parlemen Inggris. Film berdurasi 15 menit itu berisi penghinaan dan penistaan terhadap Alquran, kitab suci umat Islam. Wilders telah menuduh Alquran sebagai penyulut kekerasan.
Film Fitna itu dibuka dengan gambar sebuah kitab Alquran. Selanjutnya, gambar Alquran berganti kartun Nabi yang bersorban bom yang pernah dimuat media Denmark, Jyllands-Posten. Di samping kartun, ada penunjuk waktu elektronik yang menghitung mundur, mulai angka 15 menit sampai waktu menunjukkan angka 00.00, sorban bom lalu meledak.
”Menlu merasa pernyataan Anda tentang Muslim dan kepercayaan mereka, seperti yang terungkap dalam film Anda, Fitna, akan mengancam harmonisasi masyarakat dan keamanan publik di Inggris,” kata Wilders kepada televisi Belanda, mengutip surat yang diterimanya dari pemerintah Inggris. Kini, Wilders sedang menghadapi tuntutan di Pengadilan Tinggi Amsterdam atas ulahnya menebar kebencian dan diskriminasi.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak berkomentar tentang pencekalan Wilders. Namun, seorang juru bicara pemerintah mengatakan, pihaknya menentang segala bentuk ekstremisme. ”Pemerintah akan menghentikan mereka yang ingin menyebarkan pesan-pesan ekstremisme, kebencian, dan kekerasan kepada masyarakat kita untuk memasuki negara kita,” tegasnya.
Wilders, yang sempat menyeru Muslim agar menyobek bagian Alquran yang dinilainya dipenuhi kebencian, dan menyamakan Islam dengan Nazi, dalam situs partainya memprotes kebijakan Inggris. ”Ini sesuatu yang terjadi di Arab Saudi, tapi bukan di Inggris. Saya menyesalkan posisi Inggris yang pengecut ini,” tulis Wilders.
Belanda telah melontarkan komplain terhadap Inggris atas pencekalan Wilders. Menlu Belanda, Maxime Verhagen, mengatakan, anggota parlemen Belanda harus bisa bepergian bebas di Uni Eropa. (Republika, 12/02/09)
bagus sekali sikap Inggris menolak si wilders si tukang finah, lebih bagus lagi bila Inggris menerima Islam sebagai agamanya, masuklah Islam, maka kamu akan selamat dunia akhirat.
itu belum seberapa Wil… kelak perlakuan khilafah ke kamu akan lebih keras dari Inggris.
Wilders laknatullah menuai apa yang ia tanam. Itu baru sedikit kehinaan didunia sesungguhnya ia akan dihinakan pula diakhirat dan baginya azab yang pedih.