Berdasarkan data Nilai Tukar Petani (NTP) Mei 2015, dalam tiga bulan terakhir daya beli petani tak menunjukkan perbaikan bahkan malah kian melorot. “Itu cermin minimnya keberpihakan kebijakan pemerintah kepada petani. Petani dibiarkan bertahan di tengah berbagai himpitan akibat kebijakan-kebijakan neoliberal dari pemerintah,” ujar Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman kepada mediaumat.com baru-baru ini.
Menurutnya, hal itu sangat berbeda dengan Islam. “Dalam Islam tanah harus produktif, artinya petani harus produktif. Pemerintah sebagai pelayan umat wajib menjamin agar para petani bisa produktif,” bebernya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP Mei 2015 sebesar 100,02 yang menunjukkan dalam tiga bulan terakhir daya beli petani tak menunjukkan perbaikan bahkan malah kian melorot.(mediaumat.com, 9/6/2015)