Kasus HIV/AIDS di Pangkalpinang Meningkat

Kasus HIV/AIDS di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada 2008 mencapai 35 kasus atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2007 sebanyak 27 kasus.

“Pada 2008 sebanyak empat penderita HIV/AIDS meninggal dunia dan pada 2007 sebanyak sembilan orang. Rata-rata usia penderita HIV/AIDS berkisar 20 hingga 49 tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Zaiful Karim, di Pangkalpinang, Senin (9/2).

Menurut dia, sejak 2006 hingga 2008, kasus HIV/AIDS cenderung meningkat karena berbagai sebab, di antaranya seks bebas dan pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik.

“Secara geografis Kota Pangkalpinang rawan terjadi kasus HIV/AIDS karena daerah transit yang memiliki sejumlah pelabuhan besar dan kecil, industri dan perdagangan,” ujarnya.

Menurut dia, transaksi seks relatif tinggi di daerah kepulauan yang memiliki banyak pelabuhan sehingga memicu terjadinya peningkatan suspect HIV/AIDS. (Republika, 10/02/09)

Kembali, sistem sekular tak mampu memberikan solusi tuntas tentang kasus HIV/AIDS yang diantaranya berakar pada perzinahan. Berbeda halnya bila sistem Islam diterapkan, Khilafah akan menegakkan hukum Allah yang mencegah kaum Muslim dari perbuatan yang nista tersebut.

Rasulullah Saw. bersabda, “Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).

One comment

  1. Assalamulaikum WW
    sungguh sangat mengerikan.Pada tahun 1995 saat saya mengikuti IUVDT-AIDS World Conggress I di Singapura, dimana hampir diikuti peserta dari seluruh dunia.Negara kita baru beberapa orang yang terindikasi HIV-AIDS itupun hanya di Jakarta dan Bali.Sekarang ditempat kota kelahiran saya sendiri ternyata begitu pesat perkembangan penyakit ini.Diperlukan penanganan yang serius dari semua kompenen bangsa yang sungguh tidak mudah,membutuhkan komitmen, ketekunan, keseriusan,proses, metoda, waktu dan yang lebih penting adalah keteladanan.Mari kita mulai dari dalam keluarga kita yang merupakan sel inti komunitas bangsa.Mari kita tingkatkan keperdulian bangun kebersamaan untuk dapat memberantas penyakit ini.Terimakasih
    Wassalam
    M.Taufik Ali Ashor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*