HTI Press, Ngawi. Selasa, 2 Juni 2015 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPC Geneng Kabupaten Ngawi menggelar agenda Daurah dengan tema “Pengajian dan Silah Ukhuwah Menyambut Bulan Suci Ramadhan.” Agenda ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Balai Desa Geneng, Kec. Geneng. Kab. Ngawi, dihadiri sekitar 100 orang warga kecamatan Geneng Ngawi.
Hadir sebagai pemateri, yakni Ustadz Hasby Harokan dari Malang,. Di awal materi disampaikan bahwa kita hidup di dunia ini harus berusaha agar dapat mencapai mati dalam keadaan khusnul khotimah. Untuk itu kita harus bisa menerapkan syariat Allah dengan benar dan secara menyeluruh. Jalan keluar dan solusi atas semua itu tidak lain adalah penerapan syariah Islam secara kaffah dalam institusi Khilafah ar-Rasyidah.
Sementara itu, beliau menjelaskan tentang neoimperialisme adalah penjajahan cara baru yang ditempuh oleh negara kapitalis untuk tetap menguasai dan menghisap negara lain. Tentu ancaman neoliberalisme dan neoimperialisme berdampak buruk untuk kita semua. Tingginya angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, kerusakan moral, korupsi, kriminalisasi yang semakin merajalela.
Negeri kita saat ini sedang berada dalam cengkeraman neoimperialisme (penjajahan gaya baru) dan neoliberalisme (liberalisme model baru). Musibah dan bencana yang timbul karena neoimperialisme dan neoliberalisme sudah sedemikian berbahaya dan meluas. Karena itu cengkeraman neoimperialisme dan neoliberalisme harus segera dihentikan. Negeri kita ini harus segera diselamatkan.
Penerapan syariah secara kaffah oleh Khilafah akan mewujudkan kebaikan bagi semua, baik Muslim maupun non-Muslim. Tentu karena risalah Islam memang diturunkan untuk semua manusia (rahmatan lil ‘alamin). Penerapan syariah secara kaffah itu akan memberikan perlindungan terhadap agama, akal, harta, jiwa, keturunan dan keamanan; serta akan menjamin perwujudan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Muslim maupun non-Muslim akan merasakan kebahagiaan hidup di dalamnya.
Maka dari itu, tidak ada yang perlu ditakutkan dari syariah dan Khilafah. Keduanya adalah bagian dari ajaran Islam yang akan membawa kebaikan. Ibarat orang sakit, keduanya adalah obat yang bakal menyembuhkan sakit parah yang sudah amat lama kita derita
Indonesia kita jelas sekali harus segera diselamatkan. Ini adalah tanggung jawab kita, umat Islam, tanpa kecuali. ( MI HTI Ngawi, Jatim)