HTI Tulungagung Gelar Pawai di Pusat Kota, Sambut Ramadhan 1436 H

Tarhib ramadhan HTI Tulungagung (6)HTI Press, Tulungagung. Tinggal menghitung hari, bulan Ramadhan segera tiba. Bulan yang begitu dirindukan oleh orang-orang beriman. Bulan yang penuh dengan ampunan, rahmat, dan keberkahan. Bulan yang di dalamnya Allah SWT melipatgandakan pahala amal kebajikan. Tak berlebihan jika kedatangannya harus disambut dengan penuh suka cita dan penghormatan yang agung.

Untuk itu, Ahad pagi (14/6/2015), Hizbut Tahrir Tulungagung mengadakan Tarhib Ramadhan 1436 H dengan pawai mengelilingi pusat Kota Tulungagung. Pawai ini diikuti sekitar 500 massa, baik pria maupun wanita, mulai dari orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Pawai Tarhib Ramadhan ini dilakukan dengan berjalan kaki. Iring-iringan peserta pawai yang panjang itu mendapat pengawalan dari jajaran Polres Tulungagung. Dengan memanfaatkan lajur pinggir jalan, acara ini berjalan lancar tanpa menimbulkan kemacetan.

Tarhib Ramadhan yang mengusung tema “Raih Taqwa di Bulan Ramadhan, Tingkatkan Taat Jauhi Maksiat, Bersama Umat Tegakkan Khilafah” ini juga diisi dengan orasi dari berbagai tokoh masyarakat, Ustadz H. Ahmad Gunarso, salah satu tokoh yang tampil menyampaikan orasi pentingnya umat Islam meraih ketaqwaan, agar mendapatkan keberkahan hidup. Sementara itu, Ustadz Ahmad Sanusi, tokoh lainnya, menyerukan agar umat bersatu dalam menegakkan syariah-Nya dalam bingkai Khilafah, agar keberkahan hidup itu dapat diraih. Menurutnya, momentum Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memupuk kecintaan umat terhadap syariah-Nya.

Selain orasi, tarhib ini juga diisi pernyataan sikap HTI Tulungagung terhadap penutupan eks-lokalisasi di beberapa wilayah Tulungagung. Ustadz Khalid Wahyudin, mewakili Ketua DPD II Tulungagung, membacakan pernyataan sikap ini. Dalam pandangan HTI Tulungagung, selama ini pemerintah masih setengah hati dan tidak tegas. Penutupan eks-lokalisasi harus total, bahkan penggusuran wisma eks-lokalisasi itu harus dilakukan. Sebab, itu menjadi tempat sarana prostitusi terselubung. Sebagai gantinya, segera tempat dan sarana untuk kegiatan yang diperbolehkan oleh syariah, seperti masjid, sekolah, pesantren, pasar, dan semacamnya. Bukan bangunan yang masih bisa menjadi sarana prostitusi.

Selanjutnya, peserta kembali ke titik awal pawai. Kegembiraan tampak dari raut wajah para peserta dalam memeriahkan Tarhib Ramadhan 1436 H ini. Para peserta ini masih tampak bersemangat hingga yel-yel penerapan syariah dan penegakan Khilafah, dan takbir terus menggema hingga sampai di titik awal pawai. [] MI HTI Tulungagung

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*