Dalam pernyataan komprehensif pertama setelah pemilihan umum 7 Juni Perdana Menteri Ahmet Davutoglu telah menekankan bahwa rakyat Turki telah menutup pintu untuk sistem presidensial dan menyerukan partai-partai untuk membentuk pemerintah koalisi. Dia menambahkan bahwa tidak ada batasan untuk kemitraan tersebut dan akan mengadakan “pembicaraan ” dengan pihak lain untuk tujuan ini.
Davutoglu yang berbicara kepada penyiar TRT pada 10 Juni, hanya beberapa jam setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan pertemuan yang mengejutkan dengan mantan pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), Deniz Baykal. Pertemuan itu menimbulkan spekulasi bahwa presiden terlibat dalam rencana untuk membentuk koalisi antara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dan CHP, dua partai teratas dalam pemilu.
“Pertemuan ini untuk membicarakan pembentukan koalisi. Presiden kita bukan bagian dari pembicaraan koalisi, dia bukan orang yang akan melaksanakan pembicaraan ini. Adalah salah menganggap dia bagian dari pembicaraan ini. Itu akan bertentangan dengan kebiasaan [politik]. Lembaga kepresidenan adalah sebuah lembaga untuk membantu mengatasi kebuntuan, “kata Davutoglu.
Davutoglu juga mengeluarkan pesan langsung kepada presiden. “Posisi presiden kita memiliki sifat sebagai penyelesai masalah. Dia adalah presiden yang akan memberikan mandat … Karena sistem tidak berubah, segala sesuatu harus pada tempatnya.”
Davutoglu mengatakan sejarah telah menunjukkan bahwa pemerintah koalisi tidak cocok bagi Turki tapi keputusan Partai AKP itu terbuka untuk semua pilihan.
“Kami telah menggunakan era koalisi pada tahun 1970 dan 1990 sebagai contoh untuk menunjukkan bahwa koalisi tidak cocok untuk Turki dan kami masih bersikap seperti itu,” kata Davutoglu.
“Satu hal yang kami semua harus sadari saat sedang membangun Turki baru dengan memperbaharui Partai AKP, adalah dengan mempertimbangkan kekurangan kami dan kesalahan yang dibuat selama 12-13 tahun pengalaman kami [di pemerintahan]. Ini adalah tujuan kami,” katanya.
“Mereka [koran] yang memberitakan berita dengan berjudul ‘Era Partai AKP lebih sempurna’ harus tahu bahwa politik Turki tanpa Partai AKP adalah mustahil. Partai AKP akan terus memerintah dan memandu politik Turki hari ini, besok, dan dalam jangka pendek dan panjang, “katanya.
Sumber: Hurriyet Daily News
Komentar :
Setelah melihat hasil pemilu dan sikap partai AKP yang memerintah, banyak orang telah melihat bahwa metode pemilihan bukanlah cara untuk mencapai negara Islam. Dan sistem presidensial bukan solusi Islam. Satu-satunya metode adalah metode yang berasal dari Muhammad SAW, dan satu-satunya sistem Islam adalah Khilafah Rasyidah yang berjalan di jalan kenabian.
(khilafah.com, 15/6/2015)