Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Pemerintah Suriah telah menggunakan apa yang dinamakan sebagai ‘roket gajah’ dalam serangan di Douma, pinggiran Damaskus, sehingga menewaskan sedikitnya 36 orang, termasuk anak-anak, menurut para aktivis.
Roket gajah adalah roket yang telah dimodifikasi yang digunakan oleh pasukan pemerintah, yang telah dikecam oleh masyarakat internasional karena menggunakan bom barel dan senjata kimia terhadap warga sipil.
Roket itu dinamakan demikian karena suara khasnya saat diluncurkan, dimana senjata hasil improvisasi itu dibuat dengan menempelkan motor roket ke bom yang jauh lebih besar – suatu proses yang meningkatkan kekuatan destruktif sementara sangat mengurangi tingkat akurasinya dengan jangkauan yang terbatas.
Menlu AS, John Kerry, mengatakan dia telah membahas penggunaan senjata kimia bersama Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, melalui telepon dan yakin Lavrov akan mengangkat masalah ini dengan Assad, yang setuju pada tahun 2013 di bawah kesepakatan yang ditengahi AS-Rusia untuk membongkar gudang senjata kimia di negara itu.
Dia mengatakan senjata kimia dijatuhkan dari pesawat dan AS sedang mengumpulkan data untuk mendukung klaimnya bahwa pemerintah Assad bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Meskipun klorin bukan zat terlarang, penggunaannya sebagai senjata kimia dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia tahun 1977 dimana Suriah ikut serta pada tahun 2013. (aljazeera, 17/6/2015)
