Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ucapkan selamat atas keputusan yang telah dibuat oleh Mesir yang mengangkat duta besar baru untuk Israel, dan ini adalah yang pertama kalinya sejak hampir tiga tahun.
Netanyahu mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Ahad (21/6): “Otoritas Mesir telah memberitahu kami bahwa Mesir akan mengirim duta besar ke Israel, dan berita ini sangat penting.”
Ia menambahkan: “Saya mengucapkan selamat atas keputusan pemerintah Mesir yang akan mengirim seorang duta besar untuk Israel. Keputusan ini akan memperkuat hubungan antara kedua negara, termasuk perdamaian di antara keduanya.”
Surat kabar Israel mengatakan: “Hubungan Mesir-Israel di bawah pemerintahan Abdul Fattah al-Sisi telah menjadi lebih kuat, terutama dalam aspek keamanan dan perang melawan terorisme di Sinai.”
Perubahan Diplomatik
Sisi, pada hari Ahad (21/6) mengadakan perubahan gerakan diplomatik, termasuk penunjukan duta besar baru Mesir untuk Tel Aviv, dan ini adalah yang pertama kalinya sejak hampir tiga tahun.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir, termasuk pengangkatan Hazim Khairat, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Diplomatik dan Konsulat, sebagai duta besar Mesir di Tel Aviv, menggantikan duta besar Athif Saliem, yang telah dinominasikan sebagai duta besar Mesir untuk Kuba.
Sebelumnya Presiden yang terisolasi, Muhammad Mursi menarik duta besar negaranya untuk Israel pada bulan November 2012, setelah serangan Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan syahidnya Ahmad Jabari, pemimpin brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Mesir mengumumkan untuk membuka kedutaan besarnya di Israel setelah penandatanganan perjanjian damai pada tahun 1979, serta mengangkat Sa’ad Murtadla sebagai duta besarnya untuk Tel Aviv pada tahun 1980, dan berlanjut sampai 1982.
Kemudian hubungan antara kedua negara memburuk menyusul invasi Israel di Lebanon pada tahun 1982. Kedutaan Mesir tetap berada di Tel Aviv namun tanpa duta besar sampai tahun 1986, di mana Muhammad Bassiuni diangkat sebagai duta besar untuk periode antara tahun 1986 dan 2000.
Kemudian duta besar Mesir tidak ada lagi di Tel Aviv selama lima tahun karena peristiwa Masjid Al-Aqsa dan intifada kedua pada tahun 2000, sampai diangkatnya duta besar pada Maret 2005, yang berlangsung hingga November 2012, ketika Mursi menariknya (aljazeera.net, 22/6/2015).